Bacaini.id, JOMBANG – Raut kebahagiaan tidak dapat disembunyikan lagi oleh Gofur dan Ngaisah, warga Dusun Pojok, Desa Puton, Kecamatan Diwek, Jombang. Tangis haru menyertai sujud syukur pasangan lansia ini saat mendengar keputusan terkait dengan biaya haji.
Mereka merasa sangat lega karena keinginan untuk berangkat ke tanah suci akan segera terwujud tanpa menambah biaya pelunasan haji. Penantian panjang sejak tahun 2020 silam akhirnya berakhir dengan keberkahan.
“Alhamdulillah bisa lega, tidak ada tambahan biaya,” kata Gofur saat dikunjungi Bacaini.id di kediamannya, Kamis, 16 Februari 2023.
Pasutri lansia ini sebenarnya sudah masuk kloter keberangkatan haji pada tahun 2020. Namun keberangkatan yang seharusnya itu terpaksa ditunda akibat kondisi pandemi. Kondisi yang sama terjadi pada tahun 2021, baru tahun berikutnya pemerintah kembali memberangkatkan CJH.
Namun tahun 2022 itu kuota keberangkatan haji dari Indonesia terbatas dengan diberlakukannya batasan usia calon jemaah haji maksimal 65 tahun. Lagi-lagi, Gofur gagal berangkat ke tanah suci karena terhalang batasan usia, meskipun hanya lebih satu bulan saja.
Sementara istri tercinta yang sebenarnya masuk kuota, dengan ikhlas ikut menunda keberangkatan. Selain karena ingin pergi haji berdua sesuai niat awalnya, Ngaisah memutuskan untuk menemani serta merawat sang suami yang secara tiba-tiba jatuh sakit.
“Saat tidak masuk kuota karena batasan usia, saya langsung drop, sakit stroke. Usia saya saat itu 65 tahun, hanya lebih satu bulan saja,” cerita Gofur.
Sakit yang diderita Gofur membuat tangan kanannya sama sekali tidak bisa digerakkan. Badannya pun lemah. Pria tua itu hanya bisa pasrah dan berharap bisa segera sembuh untuk mempersiapkan diri berangkat haji tahun berikutnya.
Seiring berjalannya waktu, kondisinya berangsur membaik. Namun kegalauan kembali menyeruak ketika muncul wacana kenaikan biaya haji tahun 2023 mencapai Rp69 juta. Tentu saja kabar itu membuatnya kelabakan.
Tak tanggung-tanggung, dalam waktu singkat dia butuh uang tambahan sekitar Rp60 juta untuk menambah biaya haji berdua dengan istrinya. Lagi-lagi Gofur hanya bisa pasrah, maklum saja, hidup pasutri lansia ini hanya bergantung dari hasil berdagang jajanan di pasar Gudo, Jombang.
“Dulu waktu dapat porsi haji, saya menjual sawah, sedang istri mengangsur ikut bank,” ingatnya.
Kesabaran dan keikhlasannya menghadapi ujian untuk menunaikan Rukun Islam kelima itu akhirnya berbuah berkah. Hasil rapat antara DPR RI dan Kementrian Agama memutuskan jika calon jemaah haji tahun 2020 tidak dikenakan tambahan biaya pelunasan.
Dengan penuh semangat, pria tua itu mengaku akan segera bersiap untuk pergi ke Makkah. Berdua dengan Ngaisah, Gofur berniat menjalani ibadah dengan khusyuk sebagai bekal dalam menjalani sisa hidupnya hingga berpulang nanti.
“Semoga dilancarkan urusan saya bersama istri,” imbuhnya sambil tersenyum.
Penulis: Syailendra
Editor: Novira