• Login
  • Register
Bacaini.id
Tuesday, November 25, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Suap Jadi Godaan Terbesar Polisi, Kata Jenderal Hoegeng

ditulis oleh Editor
26 June 2025 11:56
Durasi baca: 3 menit
Suap Jadi Godaan Terbesar Polisi, Kata Jenderal Hoegeng

Suap Jadi Godaan Terbesar Polisi, Kata Jenderal Hoegeng (foto/ist)

Bacaini.ID, KEDIRI – Suap atau gratifikasi jadi godaan terbesar aparat penegak hukum di Indonesia, khususnya kepolisian.

Hal itu diungkapkan Jenderal Hoegeng Iman Santoso saat menjabat kapolri seperti dikutip dari buku Hoegeng Polisi Idaman dan Kenyataan (1993).

Hoegeng pernah dirayu seorang perempuan cantik asal Makassar yang tengah terjerat kasus smokel atau penyelundupan.

Si cantik diketahui banyak memiliki relasi dan kolega di jajaran kepolisian, TNI dan kejaksaan agung.

Para relasi si cantik silih ganti menghadap Hoegeng meminta kasus untuk dideponir atau dihentikan tuntutan pidananya.

Alasannya karena si cantik selama ini punya rekam jejak banyak membantu.

“Ia sudah membantu banyak tokoh penegak hukum, antara lain juga dari kepolisian,” kata Hoegeng menirukan relasi si cantik dalam buku Hoegeng Polisi Idaman dan Kenyataan.  

Hoegeng melihat banyak pejabat yang kaya raya lantaran tak tahan godaan suap atau gratifikasi.

Mereka berkilah kekayaan diperoleh dari persahabatan, pemberian cuma-cuma, sukarela dan sejenisnya.

Hoegeng merasa heran dengan alasan yang dikemukakan para relasi si cantik. Baginya itu kenyataan yang menyedihkan.

Ia memberi jawaban normatif kepada mereka yang kebetulan dikenalnya dengan baik.

Hoegeng menjawab akan mempelajari dulu sebelum memutuskan.

Pada hari berikutnya, di tengah penanganan kasus itu Jenderal Hoegeng tiba-tiba mendapat telepon Mery, istrinya.

Disampaikan ada tamu di rumah yang meninggalkan banyak hadiah dan juga alamat.

Hoegeng meminta istrinya tidak menyentuh hadiah-hadiah itu sebelum dirinya pulang ke rumah.

“Tunggu sampai saya pulang, saya kepingin tahu hadiah apa!”.

Si tamu meninggalkan hadiah dalam sebuah peti berukuran besar.

Begitu dibuka oleh Hoegeng, isinya peralatan mesin cuci listrik, alat-alat elektronik, bahan-bahan pakaian mahal dan banyak lagi.

Hoegeng menutup peti kembali. Ia kembalikan semua hadiah itu dengan mengirimkan ke alamat si pengirim.

Relasi si cantik kemudian menemuinya lagi untuk menjelaskan hadiah yang dikirim.

Ia mengatakan kepada Hoegeng hadiah itu bukan suap, tapi tanda kehormatan.

Hoegeng mengatakan dirinya tidak suka dengan cara-cara seperti itu. Apalagi hadiah datang dari orang yang sedang berperkara.

“Cara yang terbaik baginya menyatakan hormat pada saya ialah membantu saya menegakkan hukum dan bukan begini. Juga you, sebaiknya tidak ikut campur dalam soal ini!,” tegas Hoegeng.

Proses hukum si cantik terus menggelinding hingga ke pengadilan. Si cantik divonis hukuman penjara, setimpal dengan perbuatannya.

Hoegeng mengatakan dirinya tidak tahu apakah orang yang hidup lurus mesti kurus? Terutama pegawai negeri dan pejabat pemerintahan.

“Kita tidak tahu bagaimana orang hidup terus tapi jujur atau lurus terus,” kata Hoegeng.   

Jenderal Hoegeng Iman Santoso merupakan Kepala Kepolisian Republik Indonesia ke-5 (1968-1971).

Pada masa pemerintahan Presiden Soekarno pernah menjabat Direktur Jenderal Imigrasi (1961-1965) dan Sekretaris Kabinet pada tahun 1966.

Hoegeng tutup usia di Jakarta pada 14 Juli 2004 dan dimakamkan di Bogor Jawa Barat.

Penulis: Solichan Arif

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: godaan polisigratifikasiHoegengjenderal hoegengsuap
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Tan Malaka Adalah Maha Guru

Tan Malaka Adalah Maha Guru

fashion untuk orang indonesia

Orang Indonesia Terpendek di Dunia, Ini Fashion Agar Tampak Tinggi

Gus Muid: Wali Kota Kediri Mendatang Tak Boleh Dikendalikan Orang Lain

Ponpes Lirboyo Mau Jadi Fasilitator Penyelesaian Konflik PBNU Dengan Syarat

  • festival sungai di trenggalek

    Ada Festival Sungai dan Lomba Perahu Gethek di Trenggalek

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kemelut di PBNU Hingga Pemakzulan Gus Yahya Dipicu Info Tak Lengkap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemkab Rembang Hapus TPP, Nilai yang Diterima ASN Bikin Ngiler

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penemuan Rafflesia Hasseltii Bikin Ilmuwan Histeris, Ada Apa?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist


Warning: array_sum() expects parameter 1 to be array, null given in /www/wwwroot/Bacaini/wp-content/plugins/jnews-social-share/class.jnews-social-background-process.php on line 112