• Login
  • Register
Bacaini.id
Wednesday, October 29, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Starlink dan Wi-Fi Komunitas: Solusi Murah Atasi Kesenjangan Digital di Pelosok Indonesia

ditulis oleh Redaksi
29/10/2025
Durasi baca: 2 menit
503 21
0
Disebut Gantikan BTS, Ini Kelebihan dan Kelemahan Starlink

Starlink. foto:istimewa

Bacaini.ID, BANDUNG – Di tengah hiruk-pikuk pembangunan infrastruktur digital Indonesia, sebuah penelitian mengungkap fakta mengejutkan. Teknologi satelit canggih Starlink yang dikombinasikan dengan jaringan Wi-Fi komunitas ternyata jauh lebih murah dan efektif dibanding solusi konvensional untuk menjangkau desa-desa terpencil di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).

Studi yang dilakukan oleh Danny Kunto Wibisono dan Manik Suanantari dari Universitas Al-Azhar Indonesia membandingkan lima model implementasi internet satelit untuk program Digital Village 2.0 pemerintah. Hasilnya? Model Starlink plus Wi-Fi komunitas unggul telak dengan biaya investasi awal hanya USD 16.000-31.000 per desa, atau seperlima dari biaya sistem satelit tradisional VSAT.

“Yang lebih mencengangkan lagi, biaya operasional bulanan per rumah tangga hanya USD 2,2-3,3, setara Rp 35.000-52.000. Bandingkan dengan VSAT yang bisa mencapai Rp 350.000 per bulan,” ungkap Danny dalam penelitian tersebut.

Realitas menunjukkan kesenjangan digital masih menjadi momok di Indonesia. Data Kominfo menyebut penetrasi internet di kota-kota besar sudah melampaui 80 persen, sementara di banyak provinsi pedesaan masih di bawah 50 persen. Kondisi geografis yang menantang membuat pembangunan jaringan fiber optik atau menara seluler menjadi tidak ekonomis.

Di sinilah teknologi satelit orbit rendah atau Low Earth Orbit (LEO) seperti Starlink menawarkan terobosan. Berbeda dengan satelit geostasioner konvensional yang mengorbit 36.000 kilometer di atas bumi dengan latensi tinggi, satelit LEO berada di ketinggian 550-1.200 kilometer saja. Hasilnya, koneksi internet secepat fiber optik dengan latensi hanya 20-40 milidetik, cukup untuk video call atau belajar online.

Penelitian ini tidak hanya bicara soal angka. Menggunakan teori Difusi Inovasi dari Everett Rogers, peneliti menganalisis mengapa model Wi-Fi komunitas punya peluang adopsi lebih tinggi. “Masyarakat desa sudah familiar dengan smartphone dan Wi-Fi. Mereka tinggal connect, tanpa perlu perangkat khusus atau instalasi rumit,” jelas Danny.

Lebih dari itu, model komunitas memungkinkan desa mengelola sendiri jaringan internet mereka melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Ini menciptakan rasa kepemilikan dan keberlanjutan jangka panjang.

Penelitian tersebut merekomendasikan pemerintah untuk memprioritaskan model ini dalam program Digital Village 2.0, termasuk memberikan subsidi untuk investasi awal dan melegalisasi lisensi “Micro-PJI” agar BUMDes bisa mengelola jaringan secara legal.

Dengan 74.000 desa di Indonesia, potensi transformasi digital melalui model ini sangat besar. Akses internet yang terjangkau bukan hanya soal teknologi, tetapi kunci membuka peluang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi bagi jutaan warga di pelosok negeri.

Penulis: Hari Tri Wasono

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: digitalITBstarlink
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Banyak Motor Mogok, Polisi Periksa SPBU di Kota Kediri

Banyak Motor Mogok, Polisi Periksa SPBU di Kota Kediri

Banjir merendam jalur kereta api

Pernyataan Maaf KAI Daop 7 Madiun dan Refund Tiket 100 Persen

Disebut Gantikan BTS, Ini Kelebihan dan Kelemahan Starlink

Starlink dan Wi-Fi Komunitas: Solusi Murah Atasi Kesenjangan Digital di Pelosok Indonesia

  • Gawat, Kurang Dari Seminggu 474 Kasus Covid Baru Muncul di Kediri

    Pemkab Rembang Hapus TPP, Nilai yang Diterima ASN Bikin Ngiler

    1965 shares
    Share 786 Tweet 491
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15610 shares
    Share 6244 Tweet 3903
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16624 shares
    Share 6650 Tweet 4156
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10886 shares
    Share 4354 Tweet 2722
  • Isu Gratifikasi Membayangi Puncak Hari Jadi Blitar

    2931 shares
    Share 1172 Tweet 733

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist