Bacaini.id, TRENGGALEK – Kasus demam berdarah dengeue (DBD) di wilayah Kabupaten Trenggalek Jawa Timur mengalami tren kenaikan. Cuaca ekstrim akhir-akhir ini ditengarai menjadi faktor pemicu.
Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kabupaten Trenggalek Sunarto mengatakan, jumlah kasus DBD pada pertengahan Maret 2024 sebanyak 60 kasus.
Sedangkan pada bulan Februari dan Januari masing-masing sebanyak 108 kasus dan 56 kasus. “Kasus DBD mengalami tren kenaikan. Pada Maret pertengahan ini sudah mencapai 60 kasus,” ujar Sunarto kepada wartawan Jumat (22/3/2024).
Mengacu pada sebaran kasus yang ada, kasus DBD terbesar ditemukan di wilayah Kecamatan Pogalan dan Karangan. Kenaikan kasus disinyalir terkait dengan siklus 5 tahunan dan 3 tahunan.
Yakni siklus perkembangbiakkan nyamuk aedes aegypti yang berlangsung pesat selama iklim ekstrim. “Ada yang namanya siklus 5 tahun dan 3 tahun untuk kasus DBD. Dimana siklus tersebut merupakan siklus kembangbiak binatang,” terangnya.
Dinas kesehatan menghimbau warga untuk meningkatkan kebersihan lingkungan. Kemudian juga meningkatkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk, termasuk rutin menguras bak mandi serta mengubur barang bekas.
Masyarakat juga bisa memanfaatkan serbuk abate pada tempat-tempat yang terdapat genangan air. Sementara untuk fogging atau pengasapan akan dilakukan kepada nyamuk dewasa.
Menurut Sunarto, sejauh ini pihaknya tidak mendapatkan laporan adanya kasus kematian dalam tren peningkatan kasus DBD. “Kalau mengalami gejala DBD segera ke puskesmas atau rumah sakit. Korban meninggal akibat DBD biasanya karena terlambat penanganan medis,” pungkasnya.
Penulis: Aby Kurniawan
Editor: Solichan Arif