Bacaini.id, MALANG – Atlet futsal Kota Malang kena sanksi setelah diduga sengaja menendang kepala pemain lawan pada ajang Porprov Jatim 13 September 2023 lalu. Aksi Muhammad Rafael Moreno itu menjadi sorotan hingga viral di media sosial.
Tindakan yang mencoreng sportivitas itu terjadi pada laga perempat final melawan Kabupaten Blitar. Dalam video yang beredar, tampak ayunan kaki Rafael mendarat di kepala pemain lawan yang tengah bersujud sebagai selebrasi setelah timnya sukses mencetak gol.
Tidak sendirian, Diki Hidayat, rekan satu tim Rafael juga ikut dikenakan sanksi atas dugaan intimidasi pada laga yang sama. Siapa sangka, insiden tersebut terjadi karena adanya provokasi dari asisten pelatih tim futsal Kota Malang, Bagus Irmawanto.
Buntut dari insiden tersebut, Rafael mendapat sanksi larangan bermain selama dua tahun. Sementara Diki dan Bagus dijatuhi sanksi enam bulan, berlaku untuk seluruh event resmi Federasi Futsal Indonesia (FFI), Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) maupun Kota (AFK).
“Setelah mempelajari laporan khusus yang dibuat perangkat pertandingan, kami putuskan menjatuhkan sanksi tersebut,” kata Technical Delegate Porprov Jatim, Munir dihubungi Bacaini.id, Kamis, 21 September 2023.
Sementara itu asisten pelatih tim futsal putra Kota Malang, Bagus Irmawanto mengaku jika kejadian tersebut sudah diselesaikan secara damai. Pihaknya juga telah melayangkan permohonan maaf kepada tim futsal Kabupaten Blitar.
“Antara kami sudah saling memaafkan begitu usai pertandingan. Sudah tidak ada masalah. Kami juga sudah menerima sanksi,” aku Bagus.
Hanya saja, lanjut Bagus, rekaman video peristiwa itu justru kembali diedarkan. Padahal, pihaknya sudah melayangkan permohonan maaf dan menerima putusan sanksi.
“Kami menyayangkan viralnya video itu. Ini kan atlet pembinaan, dan mereka juga sudah menerima sanksi,” tukas pria yang juga menjabat sebagai Ketua AFK Malang itu.
Terpisah, Ketua Umum KONI Kota Malang, Djoni Sudjatmoko turut menyayangkan kejadian tersebut. Mau tidak mau, pihaknya harus menerima putusan sesuai regulasi yang berlaku.
“Kami meminta maaf atas insiden itu. Kami dari kontingen menerima segala keputusan dari PB Porprov juga panitia disiplin,” ucap Djoni.
Menurut Djoni, insiden itu terjadi di luar kendali KONI Kota Malang. Seluruh atlet telah dibekali dengan berbagai persiapan baik fisik maupun mental, termasuk dalam hal mengelola emosi.
“Soal pembinaan, kami sudah tidak kurang-kurang. Kami juga menghadirkan tim psikolog dan pemonev ke puslat untuk mengedepankan fair play,” pungkasnya.
Penulis: A.Ulul
Editor: Novira