Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Lukisan berbahan ampas kopi atau cethe yang dibuat Aditya Kreshna mendunia. Dalam waktu dekat lukisan seniman Tulungagung itu akan dipamerkan di Amerika Serikat.
Pemuda asal Desa Plosokandang, Kecamatan Kedungwaru itu mengatakan pameran lukisan cethe yang akan digelar di Amerika adalah kali keduanya. Rencananya pada 3 April 2022 dia akan berangkat ke Amerika dengan membawa 20 karya lukisan cethe.
“Dari 20 lukisan cethe, 10 lukisan bercerita tentang kebudayaan masyarakat Indonesia dan 10 lukisan lainya tentang kaligrafi aksara jawa,” ujarnya kepada Bacaini.id, Jumat 18 Maret 2022.
Jika pada 2017 silam pameran lukisan cethe yang dia gelar di Amerika hanya bermodal nekat, dalam pameran lukisan cethe kali kedua ini Aditya mempersiapkan matang. Terhitung sejak dua bulan lalu dia sudah mempersiapkan lukisan cethe untuk dipamerkan ke negeri paman sam.
“Meski ini bukan pertama kali, saya masih merasa deg-degan. Karena satu-satunya pelukis cethe di Amerika hanya saya,” terangnya.
Pada pameran pertama tahun 2017, karya lukisanya terjual hingga ribuan dollar. Hal itu membuatnya kaget dan senang atas apresiasi warga Amerika terhadap karyanya.
Selain melukis cethe di kanvas, Aditya juga melukis di atas batang rokok. Menurutnya banyak warga luar negeri yang tercengang dengan lukisan cethe di rokok.
“Nyethe (melukis rokok dengan ampas kopi, red) merupakan kebiasayaan orang Tulungagung. Itu pula yang ingin saya kenalkan,” tuturnya.
Alumnus Universitas Malang ini memulai melukis sejak kecil. Ayahnya juga seorang pelukis. Merasa memiliki bakat di sana, sejak kecil dia sudah dididik melukis. Dari mulai dasar hingga menguasai beberapa tekhnik melukis. “Sempat setelah lulus kuliah saya bekerja di design, tapi tetap saja saya lebih suka melukis. Hingga akhirnya saya menekuni dunia lukisan hingga saat ini,” jelasnya.
Satu-satunya kendala bagi seniman lukis seperti Aditya adalah naiknya harga cat lukis. Karena itu dia berpikir mencari bahan pengganti cat dengan ampas kopi. “Saya mulai melukis cethe sejak 2016. Pada saat itu memang harga cat malah, sehingga saya harus putar otak. Akhirnya saya dapat ide untuk membuat lukisan dari ampas kopi,” ucapnya.
Ada beberapa jenis ampas kopi yang digunakan untuk melukis. Diantaranya ampas kopi ijo, arabika, wamena dan gayo. Hal ini bertujuan untuk menciptakan variasi warna pada lukisan cethe.
“Biasanya saya menggunakan tujuh jenis ampas kopi untuk dijadikan bahan melukis cethe. Karena setiap ampas kopi dapat memunculkan warna yang berbeda,” pungkasnya.
Penulis: Setiawan
Editor: HTW
Tonton video: