Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Seni mengukir buah mungkin masih asing bagi masyarakat Tulungagung. Bagaimana tidak, di Tulungagagung sendiri palaku seni yang disebut dengan fruit carving ini juga masih terbilang jarang.
Salah satu pelaku seni mengukir buah di Tulungagung adalah seorang pria bernama Agus Imantoko. Warga Keluharan Tretek, Kecamatan Tulungagung itu mengenal dunia fruit carving pada tahun 2012 dari seorang temannya. Saat itu, Agus tengah bekerja sebagai seorang waiters di salah satu restoran.
“Awalnya saya hanya mencoba, kebetulan saya punya background menggambar,” kata Agus ditemui Bacaini.id, Jumat, 10 Juni 2022.
Sebelum mahir dalam fruit carving, dalam setiap usahanya, dia seringkali berhadapan dengan kendala hingga mengalami kegagalan. Dari situlah akhirnya Agus fokus mempelajari kesenian mengukir buah dan akhirnya mampu membuat berbagai macam bentuk ukiran buah.
“Saya tidak pernah mengikuti pelatihan fruit carving. Saya belajar secara otodidak melalui internet dan sharing dengan teman-teman,” akunya.
Menurut Agus, tidak semua buah bisa menjadi media fruit carving, hanya buah tertentu saja seperti melon, semangka, labu dan juga wortel. Untuk membuatnya, cukup berbekal pisau kecil berukuran enam sentimeter dan bisa diselesaikan dalam waktu kurang lebih satu jam.
“Membuat fruit carving itu, kecepatan menjadi yang terpenting. Kalau ada banyak pesanan, sedangkan ngerjainnya lamban pasti kewalahan,” ungkapnya.
Karena harus cepat, tak jarang tangannya terluka dan bahkan mengalami kram karena proses pembuatan fruit carving cenderung membutuhkan waktu yang cukup lama. Selama ini, dia pernah membuat empat fruit carving dalam waktu satu hari.
“Satu hari buat empat fruit carving itu sudah banyak, tangan ini rasanya sudah tidak karuan. Tangan luka kena pisau sampai kram itu rasanya sudah biasa,” ujar laki-laki kelahiran tahun 1991 itu.
Hampir delapan bulan selama pandemi Covid 19, lanjutnya, orderan fruit carving sangat sepi. Namun, saat ini pesanan sudah mulai ramai lagi. Biasanya, dalam satu bulan, ada satu atau dua pesanan fruit carving yang digarapnya. Untuk harga yang dibandrol cukup bervariatif tergantung tingkat kesulitannya.
“Satu pesanan fruit carving harganya antara Rp150.000 sampai Rp200.000. Model yang paling sulit dan mahal itu fruit carving berbentuk hewan sama bentuk wajah,” imbuhnya.
Penulis: Setiawan
Editor: Novira