Bacaini.ID, KEDIRI – Robot humanoid bermain dengan anak-anak di taman kota di negara China viral di media sosial.
Dalam video terlihat anak-anak tertawa, saling mengejar, dan bahkan menggoda si robot layaknya teman bermain.
Pemandangan ini membuat banyak orang takjub sekaligus bertanya-tanya, apakah dunia sudah benar-benar memasuki era robot humanoid?
Faktanya, China memang sedang mengejar ambisi besar di bidang teknologi ini.
Robot humanoid di China tidak hanya dipakai di pabrik atau industri, tapi juga mulai hadir di kehidupan sehari-hari.
Mereka membantu pekerjaan rumah tangga, mengantar barang, bahkan menemani anak-anak bermain.
Menurut South China Morning Post, pemerintah China menargetkan produksi massal robot humanoid untuk pasar global pada 2025.
Bahkan pada 2027 mendatang China berencana menjadi pemimpin dunia dalam industri robot humanoid.
Robot humanoid merupakan robot yang dirancang menyerupai manusia, baik dari bentuk tubuh, cara berjalan, hingga interaksi sosialnya.
Mereka bisa diprogram untuk melakukan berbagai tugas mulai dari asisten pribadi, kurir, pelayan, hingga perawat lansia.
Menurut IDTechEx, pasar robot humanoid di China diprediksi akan mencapai 75 miliar yuan, sekitar Rp165 triliun pada 2029.
Mencakup 32,7% pasar global. Ini pertumbuhan yang sangat pesat dalam satu dekade terakhir.
Tren Penggunaan Robot Humanoid 2025-2030
• Robot Kurir dan Pelayan
Di beberapa kota di China, robot humanoid sudah dipakai untuk mengantar makanan, membawa paket, atau melayani pelanggan di restoran.
Menurut ABI Research, penggunaan robot ini bisa mengurangi biaya operasional restoran hingga 50%.
• Asisten Rumah Tangga dan Pengasuh Anak
Robot-robot humanoid kini mulai dimanfaatkan untuk membantu pekerjaan rumah tangga, mulai membawa belanjaan, membersihkan rumah, hingga menemani anak-anak bermain di luar.
Video anak-anak bermain dengan robot di taman kota menjadi bukti nyata integrasi teknologi ini ke kehidupan sosial.
• Tenaga Kerja Pabrik
Perusahaan seperti Tesla sudah mulai mengembangkan Optimus Robot untuk menggantikan tenaga kerja di pabrik.
Diperkirakan pada 2027-2028 banyak pabrik di dunia akan menggunakan robot humanoid untuk pekerjaan berat dan berisiko.
• Perawat Lansia dan Pendamping Medis
Populasi lansia yang terus bertambah membuat negara seperti Jepang, Korea, dan China mengembangkan robot humanoid sebagai perawat dan pendamping lansia.
Menurut World Economic Forum, pasar robot perawatan lansia akan mencapai USD 5 miliar pada 2030.
• Robot dengan Kecerdasan Emosional
Robot masa depan tidak hanya bergerak dan berbicara, tapi juga memahami emosi manusia.
Perusahaan seperti Hanson Robotics dan Engineered Arts mengembangkan AI sosial agar robot bisa menjadi teman bicara atau bahkan terapis virtual.
Tantangan: Etika dan Pengangguran
Di balik kemajuan ini, ada tantangan besar. Menurut PwC (PricewaterhouseCoopers), sekitar 30% pekerjaan global berisiko tergantikan oleh otomatisasi hingga 2035, sebagian di antaranya oleh robot humanoid.
Selain itu, ada isu keamanan data, privasi, dan etika yang perlu dikawal agar penggunaan robot humanoid tidak menimbulkan masalah baru.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif