Bacaini.id, Kediri – Wujud upaya percepatan digitalisasi pembayaran, khususnya pembayaran non tunai di sektor pariwisata. Kabupaten Kediri resmikan pemberlakuan tiket distribusi pariwisata dan pembayaran pajak menggunakan platform QRIS.
Bupati Kediri berpesan bahwa jangan sampai sistem pembayaran QRIS hanya menjadi pajangan di meja atau counter loket dan kasir, namun wajib dan harus digunakan oleh petugas dan wisatawan.
“Jangan sampai hanya jadi pajangan di meja dan loket masuk. Tapi harus dipakai, saya tahu tantangannya masih banyak tapi tolong tetap dipakai. Ini adalah wujud komitmen kami untuk mempercepat digitalisasi daerah. Walaupun fakta dilapangan tidak bisa dipungkiri, terkadang masyarakat masih memilih jalur-jalur konvensional,” ucap Hanindhito Himawan Pramana. Selasa (8/6/2021).
bacaini Heboh munculnya kera yang merusak warung di mojo
Selain tiket distribusi wisata, pembayaran non tunai juga akan diberlakukan untuk pelayanan publik seperti pajak daerah. Terutama didalam birokrasi dan pelayanan publik seperti pembayaran pajak resto, hotel, dan rumah makan.
Untuk sosialisasi, Dhito menyebutkan akan dilakukan sepenuhnya oleh Dinas Pariwisata (Dispar) dan Badan Pendapatan Daerah (Bapeda). Rencana lebih lanjut, pembayaran QRIS akan diberlakukan untuk seluruh sektor pelayanan masyarakat, seperti rumah sakit dan pasar.
“Mungkin lingkup pasar sudah dilakukan, namun belum menyeluruh. Saya harapkan 2 – 3 tahun yang akan datang dapat menyeluruh di pelayanan masyarakat,” pungkas Dhito.
Peresmian layanan transaksi nontunai itu dilakukan di Pendopo Panjalu Jayati Kabupaten Kediri. Selain Bupati, juga hadir Wakil Bupati, Kapolres dan Dandim Kediri, serta dari OJK dan kalangan perbankan di Kediri. (ADV)
Tonton Video