• Login
  • Register
Bacaini.id
Tuesday, July 15, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Rayakan May Day di Nganjuk, Penemu Jasad Marsinah Buka Kenangan

ditulis oleh Editor
01/05/2025
Durasi baca: 3 menit
547 11
0
Rayakan May Day di Nganjuk, Penemu Jasad Marsinah Buka Kenangan

Rayakan May Day di Nganjuk, Penemu Jasad Marsinah Buka Kenangan (foto/Bacaini)

Bacaini.ID, NGANJUK – Tepat pada peringatan May Day atau  Hari Buruh Sedunia pada Kamis 1 Mei 2025, cerita pilu tentang sosok Marsinah kembali mengemuka.

Usai memimpin aksi buruh dengan tuntutan kenaikan upah layak, pada 4 Mei 1993 perempuan asal Nganjuk itu diketahui tewas dalam kondisi yang mengenaskan.

Jasad Marsinah ditemukan terbujur kaku di gubug tepi jalan Dusun Jegong Desa/Kecamatan Wilangan Kabupaten Nganjuk pada 9 Mei 1993 atau 8 hari pasca perayaan May Day.

Marsinah merupakan buruh PT Catur Putra Surya (CPS), sebuah pabrik arloji di Porong Sidoarjo Jawa Timur yang terkenal kritis.

Wiji (82) warga setempat menuturkan, saat pertama kali melihat tubuh yang telentang itu, ia sempat mengira orang yang sedang ketiduran.

“Setelah saya periksa orangnya tidak bergerak. Kemudian di bagian pojok mata dikerubuti semut,” tutur Wiji mengenang peristiwa 32 tahun silam itu Kamis (1/5/2025).

Pada peringatan May Day 2025 ini, Wiji telah mendatangi gubuk tempat di mana jasad Marsinah pertama kali ia temukan.

Ia hadir bersama sejumlah aktivis Komunitas Pecinta Sejarah dan Ekologi Nganjuk (Kotasejuk) yang tengah berdoa bersama untuk mendiang Marsinah.

Menurut Wiji, dirinya langsung bergegas melaporkan apa yang dilihatnya itu kepada kepala dusun dan diteruskan kepada kepolisian.

“Posisi kepala di sebelah utara dan kaki di selatan, beralaskan tanah,” lanjutnya.

Lokasi gubuk berada di tengah-tengah tanaman tebu. Pada saat itu belum berdiri bangunan rumah warga. Termasuk aliran listrik juga belum masuk ke sana.

Sehingga pada malam hari nyaris gelap gulita. Kabar adanya sosok manusia terbaring di gubuk, kata Wiji sebetulnya sudah didengar warga sejak pagi.

Sejumlah anak kecil bahkan sempat melempari batu lantaran dikira orang gila yang sedang tidur. Namun yang dilempari tidak juga beranjak.

Wiji mendatangi gubuk menjelang sore karena diperintah kamituwo (kepala dusun) setelah mendengar adanya orang asing di gubuk.

“Kira-kira ditemukan jam setengah dua,” terangnya.

Penemuan jasad itu berbuntut panjang. Apalagi setelah identitas terungkap bernama Marsinah yang meninggal dunia lantaran disiksa.

Wiji mengaku harus bolak-balik ke Sidoarjo dan Surabaya untuk dimintai keterangan sebagai saksi. Seingatnya ia diperiksa di Sidoarjo 7 kali dan 5 kali di Surabaya.

Amin Fuadi, Ketua Komunitas Komunitas Pecinta Sejarah dan Ekologi Nganjuk menambahkan, kegiatan doa bersama untuk Marsinah di gubuk pertama kali dilakukan.

Sebelum menggelar acara, para aktivis Kotasejuk bersama warga melakukan perbaikan atap gubuk, pengecatan, hingga pemasangan plakat.

Aksi penanaman pohon juga dilakukan di sekitar gubuk. Yang diketahui Amin, selama ini tidak banyak orang tahu tempat di mana jasad Marsinah pertama kali ditemukan.

Padahal gubuk itu bernilai sejarah, sekaligus bisa menjadi sarana edukasi kepada generasi muda dalam mengingat perjuangan Marsinah.

“Marsinah luar biasa dalam memperjuangkan hak-hak buruh dan pengaruhnya secara nasional luar biasa,” tutur Amin.

Penulis: Asep Bahar

Editor: Solichan Arif

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: Buruhmarsinahmay daynganjuk
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Harga Emas dan Dollar yang Naik dan Imbas pada Rumah Tangga

Harga Emas dan Dollar yang Naik dan Imbas pada Rumah Tangga

Obok-obok PT Telkom, KPK Ungkap Kerugian Negara Rp 200 Miliar

KPK Masuk Blitar: Periksa 5 Saksi Korupsi Hibah Pokmas Jatim

Ketika Dua Pemimpin Berjabat Tangan di Brussels, Pintu Eropa Terbuka Lebih Lebar Bagi 270 Juta Warga Indonesia

Ketika Dua Pemimpin Berjabat Tangan di Brussels, Pintu Eropa Terbuka Lebih Lebar Bagi 270 Juta Warga Indonesia

  • Rayyan Dhika, Anak Tari Jalur Tuah Riau Yang Mendunia, Putra Nasabah PNM Mekaar

    Rayyan Dhika, Anak Tari Jalur Tuah Riau Yang Mendunia, Putra Nasabah PNM Mekaar

    955 shares
    Share 382 Tweet 239
  • Viral Ricuh Sound Horeg di Karnaval Malang, Warganet: Pantesan Haram

    607 shares
    Share 243 Tweet 152
  • KPK Masuk Blitar: Periksa 5 Saksi Korupsi Hibah Pokmas Jatim

    602 shares
    Share 241 Tweet 151
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15406 shares
    Share 6162 Tweet 3852
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16591 shares
    Share 6636 Tweet 4148

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist