KEDIRI – Upaya Pemerintah Kota Kediri memulihkan perekonomian di masa pandemi covid-19 patut diapresiasi. Program Padat Karya yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri mampu menyerap 610 tenaga kerja.
Kepala DLHKP Kota Kediri Didik Catur mengatakan ada 34 kegiatan dalam program padat karya yang dijalankan. “Pengerjaan sudah dimulai, tersebar di kelurahan di tiga kecamatan. Semoga bermanfaat bagi seluruh masyarakat Kota Kediri,” kata Didik, Selasa 20 Oktober 2020.
Didik menambahkan, dengan anggaran Rp 3,5 miliar, program ini terpecah dalam banyak kegiatan. Bidang kebersihan yang terdiri atas 28 kegiatan menyerap 175 tenaga kerja. Bidang pertamanan dengan 14 kegiatan menyerap 362 tenaga kerja.
Sementara UPT TPA dengan 2 kegiatan menyerap 73 tenaga kerja. Kegiatan ini antara lain perbaikan TPS, pengecatan pagar TPA, gudang, pembuatan sumur di TPA serta kegiatan di bidang persampahan yang membutuhkan banyak pekerja. “Pengerjaannya bervariasi antara satu minggu hingga 40 hari,” kata Didik.
Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar berharap program padat karya ini bisa menggerakkan perekonomian di masa pandemi. Diperkirakan program tersebut akan berjalan antara dua hingga tiga bulan.
“Saya memiliki keyakinan sangat tinggi untuk menggerakkan perekonomian masyarakat. Jadi orang yang bekerja dibayar setiap minggunya bukan setiap bulan. Maka akan berdampak khususnya bagi warga kita yang ikut bekerja di proyek padat karya ini,” kata Abu Bakar.
Mas Abu menambahkan ada sejumlah saluran air di Kota Kediri yang perlu dinormalisasi. Apalagi saati ini telah memasuki musim penghujan.
“Kita monitor terus (pengerjaannya) karena kita ingin memastikan uang APBD dibayarkan setiap minggu. Kalau per minggu berarti ada perubahan yang signifikan di APBD,” tegas Mas Abu.
Rencananya Mas Abu akan berkeliling ke tiap kelurahan setiap dua pekan sekali untuk memastikan. Saat ini sudah tiga kelurahan yang dia periksa. (Advetorial)