Bacaini.id, TRENGGALEK – Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Mochamad Nur Arifin mengusulkan agar pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak diberlakukan seragam di seluruh daerah.
Nur Arifin menyoroti tantangan di daerah dengan keterbatasan ekonomi seperti Trenggalek maupun wilayah kepulauan jika harus diseragamkan dalam menyediakan menu makanan.
“Saya ingin program MBG ini bisa betul-betul mengungkit kesejahteraan di daerah. Di kabupaten yang tidak seatraktif secara ekonomi, mencari mitra itu sangat sulit,” ujar Bupati Trenggalek ini dalam rapat sosialisasi percepatan program MBG bersama Badan Gizi Nasional (BGN), Rabu (30/4/2025).
Dalam rapat yang diikuti secara daring dari Gedung Smart Center Trenggalek, Mas Ipin, sapaan akrab Bupati Nur Arifin, menyampaikan bahwa implementasi MBG harus disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing. Ia juga mengusulkan agar pelaksanaan MBG bisa melibatkan institusi seperti TNI, agar jangkauan distribusi dan keberlanjutan program bisa lebih terjamin.
Mas Ipin mengingatkan bahwa pengadaan SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) yang melayani 3.000 porsi per hari memerlukan biaya besar dan tidak semua daerah mampu melaksanakannya. Di Trenggalek, pihaknya telah melakukan efisiensi anggaran dengan mengubah ruang kelas menjadi dapur MBG.
Pembangunan fisiknya dibiayai melalui APBD, sementara operasionalnya diusulkan menggunakan model kantin bergizi dengan yayasan dari komite sekolah sebagai badan hukum.
Ia menilai skema ini lebih amanah dan mampu menjaga kualitas makanan, menghemat biaya transportasi, serta menjaga makanan tetap hangat saat diterima siswa.
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa kesalahan kecil seperti makanan basi bisa berdampak besar dan mudah viral. Oleh sebab itu, ia meminta agar Standar Operasional Prosedur (SOP) MBG tidak dikunci mati, agar bisa menyesuaikan dengan dinamika di lapangan.
Mas Ipin juga mengusulkan pembiayaan MBG bisa dilakukan melalui Kartu Kredit Pemerintah (KKP), agar proses pembayaran lebih efisien dan tidak membebani vendor. (ADV)
Penulis: Aby Kurniawan
Editor: Hari TW