Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Gagal ginjal adalah salah satu ancaman kesehatan yang paling ditakuti. Karena itu dibutuhkan pengetahuan yang cukup tentang penyakit ini, baik sebagai pencegahan maupun penyintas.
Untuk mensosialisasikan hal itu, Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) RSUD dr. Iskak Tulungagung menggelar edukasi di depan ratusan pasien dan keluarganya di ruang tunggu Poli Rawat Jalan, Rabu, 10 Maret 2021.
Mengambil tema Living Well with Kidney Disease (Hidup Sehat dengan Gagal Ginjal), sosialisasi ini mengundang perhatian pengunjung. Tema ini dipilih untuk memberi motivasi kepada pasien berpotensi mengalami gagal ginjal dan penyintas agar tidak putus asa.
Ketua PKRS RSUD dr. Iskak, dr. Moch Mundir Arif, SP. THT-KL mengatakan penyakit ginjal bisa dicegah sejak dini dengan pola hidup yang sehat. ”Jika sudah terlanjur menderita penyakit ginjal, maka penderita harus didukung dan dibantu oleh keluarga agar bisa menjalani hari-hari dengan riang,” katanya.
Hal serupa disampaikan Kasi Informasi dan Pemasaran RSUD dr. Iskak Tulungagung M. Rifai, S Kep, Ners. MH.Kes. Ia meminta masyarakat memanfaatkan edukasi ini untuk bertanya dengan bebas tentang penyakit ginjal. Makin memahami penyakit ini, potensi terhindar juga makin besar. ”Kami menghadirkan dokter spesialis penyakit dalam, sehingga bisa memberikan penjelasan yang clear soal penyakit ginjal,” kata Rifai.
Selanjutnya sejumlah dokter spesialis penyakit dalam seperti; dr. Rina Melinda, Sp. PD, dr. Hengki Wijaya, Sp. PD, dr Moh. Jasin, Sp. PD, secara bergantian mengedukasi masyarakat soal penyakit ginjal.
Dokter Jasin mengatakan penyakit ginjal tak menyerang orang-orang lansia saja, namun anak-anak juga ada yang telah menderitanya. ”Barangkali jarang terdengar anak-anak yang terkena gagal ginjal, namun kami menjumpai beberapa pasien masih anak-anak,” kata dia.
Jika tak segera diobati akan menyebabkan komplikasi penyakit berat lainnya. Karena itu dia mengimbau masyarakat yang belum menderita penyakit ginjal untuk disiplin makan dengan teratur. ”Perlu juga menghindari minuman-minuman instan yang mengandung pengawet,” paparnya.
Biasanya penyakit ini mengancam orang yang kerap meminum obat atau suplemen untuk meredakan sakit karena terlalu lama bekerja.
Edukasi ini mendapat respon luar biasa dari pengunjung. Secara bergilir mereka mengajukan pertanyaan seputar penyakit itu dengan antusias.
Salah satunya adalah Hidayah, pengunjung dari Kecamatan Bandung, Tulugagung. “Apa gejalanya penyakit ginjal, dok?” tanya Hidayah.
Pertanyaan itupun dijawab dr Hengki dengan gamblang. Menurutnya penyakit ginjal yang belum kronis tidak akan menunjukkan gejala apapun. Gejala ini baru diketahui setelah melakukan pemeriksaan di fasilitas kesehatan.
”Jika sudah kronis, gejala yang sering muncul adalah rambut rontok, gangguan pengelihatan, gangguan lambung, serta kaki membengkak,” paparnya. (Adv)
Tonton video: