• Login
  • Register
Bacaini.id
Tuesday, December 16, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Petrus Perlu Dihidupkan Lagi? 1982-1985 Ribuan Preman Tumpas

ditulis oleh Editor
13 May 2025 11:58
Durasi baca: 2 menit
Petrus Perlu Dihidupkan Lagi? 1982-1985 Ribuan Preman Tumpas

Petrus Perlu Dihidupkan Lagi? 1982-1985 Ribuan Preman Tumpas (foto/ist)

Bacaini.ID, BLITAR – Apakah Petrus atau operasi Penembakan Misterius atau Penembak Misterius perlu dihidupkan lagi?.

Pertanyaan itu dilontarkan netizen di media sosial dengan menyertakan rekaman CCTV kawanan begal beraksi siang hari di wilayah Klakah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur 10 Mei 2025.

‘Proyek’ Petrus diketahui berlangsung pada medio 1982-1985, masa-masa mencekam pertama rezim Orde Baru pasca tragedi 1965.

Hampir setiap hari atau sepekan sekali masyarakat di Jawa Timur, Yogyakarta dan Jakarta menyaksikan mayat manusia bergelimpang di tempat umum, beberapa di antaranya di dalam karung.

Pada mayat yang sengaja dipertontonkan itu secara spesifik selalu ditemukan luka tembak di bagian kepala atau dada. Tembakan senjata api yang mematikan.

Secara spesifik juga hampir semuanya dikenal sebagai bromocorah, preman, berandalan, residivis, bekas napi dan semacamnya.

Di wilayah Yogyakarta ada istilah Gali (gabungan anak liar), terminologi lokal yang merujuk pada bromocorah, bandit, begal, berandalan atau anggota geng yang meresahkan.

Mayat-mayat yang teridentifiasi sebagai Gali itu juga hampir semuanya memiliki tato di tubuhnya.

“Secara khusus tato-yang dipandang sebagai tanda identifikasi simbolis dengan dunia gelap kejahatan-dipakai untuk mengidentifikasi sasaran pengenyahan potensial,” demikian dikutip dari buku Politik Jatah Preman (2018).

Pada medio 1982-1985 muncul fenomena orang-orang yang baik dari kalangan bromocorah maupun seniman, diam-diam berupaya menghapus tato di tubuhnya.

Mereka ketakutan jadi sasaran operasi Petrus berikutnya. Tak ayal penghapusan dilakukan seadanya. Yang paling banyak dengan menyiram air aki atau setrika panas.

Akibatnya timbul jejak luka bakar pada kulit yang terlihat buruk, mengerikan.

Tercatat selama 1982-1985, sebanyak 5000-10.000 orang yang terduga preman, bromocorah, begal, residivis tewas oleh operasi Petrus.

“Konsentrasi terbesarnya berada di Yogyakarta, Jawa Timur dan Jakarta”.

Efek operasi Petrus sangat terasa di masyarakat. Angka kriminalitas anjlok drastis, utamanya di wilayah Yogyakarta, Jawa Timur dan Jakarta.

Aksi premanisme, perampokan, penodongan, begal, penjambretan di jalanan mendadak sepi. Dalam peristiwa ini publik tidak mengecam karena merasa diuntungkan.

Operasi petrus berakhir pada 1985 menyusul isu pelanggaran hak asasi manusia (HAM). 

Sementara rezim Orde Baru sejak awal hingga akhir tidak banyak menjelaskan operasi diam-diam ini.

Kepala Kopkamtib Benny Moerdani (LB Moerdani) berdalih mayat-mayat yang bergelimpangan itu akibat perang perebutan wilayah di antara para gali sendiri.

Presiden Soeharto dalam biografinya tahun 1989, justru lebih terbuka meski tidak disampaikan secara lengkap. Menurut Pak Harto, Petrus bertujuan untuk terapi kejut.

Penulis: Solichan Arif 

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: galioperasi petruspenembakan misteriuspetruspremanpremanisme
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

atalia praratya dan ridwan kamil

Viral Atalia Praratya Gugat Cerai Ridwan Kamil Didukung Warganet

Presiden Ancam Copot Direksi BUMN Yang Malas Kerja dan Terlibat Kasus Hukum

Prabowo Sindir Pejabat Hanya Foto-foto di Lokasi Bencana

Zulhas Angkat Karung Beras di Lokasi Bencana, Warganet: Dalang Sok Jadi Pahlawan

Profil Menko Pangan Zulkifli Hasan dan Kontroversinya

  • atalia praratya dan ridwan kamil

    Viral Atalia Praratya Gugat Cerai Ridwan Kamil Didukung Warganet

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resep Telur Petis, Kuliner Rumahan yang Sering Disalahpahami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penembakan Massal di Pantai Bondi Australia Disebut Aksi Anti-Semit dan Terorisme

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist