Bacaini.id, JOMBANG – Peternak sapi perah di Gunung Anjasmoro Wonosalam Jombang tak goyah dihantam pandemi. Di tengah lesunya ekonomi dunia, permintaan susu sapi justru meroket.
Peningkatan permintaan ini dialami peternak sapi perah di Desa Galengdowo, Kecamatan Wonosalam, Jombang. Mereka tampak bergairah merawat sapi perah yang menghasilkan pundi-pundi keuntungan. “Alhamdulillah selama pandemi permintaan susu terus meningkat,” ujar Jani, salah satu peternak kepada Bacaini.id, Jumat 24 September 2021.
Peternak berusia 54 tahun ini memiliki dua ekor sapi perah, yang menghasilkan 40 – 50 liter susu per hari. Dengan harga Rp 5.650 per liter, Jani bisa meraup penghasilan hampir Rp 300 ribu per hari.
Setiap hari dia menyetorkan susu hasil perahan kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). BUMDES ini menjadi sentra penampungan susu sapi milik peternak. Di tempat ini, terdapat puluhan peternak yang merawat sapi perah sebagai sumber pendapatan utama.
Sapto Arnowo, Wakil Direktur BUMDES Galengdowo mengatakan susu yang diproduksi peternak di Desa Galengdowo ini dikirim ke pabrik susu mitra BUMDES. Sebagian juga dijual kepada pembeli non pabrik sekitar 200 hingga 300 liter per harinya.
Selama pandemi covid-19, permintaan susu ke BUMDES meningkat, baik pembelian pabrik maupun non pabrik. Hal ini memicu kenaikan harga pembelian susu dari peternak. “Kenaikannya Rp 50 per liter dan diperkirakan akan naik lagi,” jelas Sapto.
Dampak kenaikan ini membuat produksi usaha perah susu mengalami kenaikan. Hal ini memicu munculnya peternak baru di desa itu. Jumlah pasokan susu ke BUMDES juga naik dari 5.500 liter menjadi 6.500 liter per hari.
Penulis: Syailendra
Editor: HTW