Bacaini.ID, KEDIRI – Pada peringatan Hari Santri 2025 perlu kiranya lebih jauh mengetahui sosok H Hasan Gipo, ketua Tanfidziah NU pertama.
Lahir di jalan Ampel Masjid kampung Sawahan, Surabaya, Hasan Gipo merupakan sedikit orang NU yang punya kemampuan ilmu umum.
Hasan Gipo satu-satunya di circle KH Wahab Chasbullah yang cakap baca tulis latin. Juga dikenal aktif di forum tashwirul afkar.
Di tubuhnya yang lumayan besar, gemuk dan berkumis, mengalir darah Arab yang berasal dari ‘trah’ Gipo, yakni akronim dari Sagipoddin.
Dalam bahasa arab, Sagipoddin adalah Saqifuddin, saqaf yang berarti pelindung. Sedangkan al-dien bermakna agama.
“Karena kemampuannya itu ia ditunjuk mendampingi Hadhratussyaikh (KH Hasyim Asy’ari) menjadi ketua tanfidziah (NU),” demikian dikutip dari buku Karisma Ulama, Kehidupan Ringkas 26 Tokoh NU (1998) Rabu (22/10/2025).
Baca Juga:
- Reaksi Teduh Mbah Mahrus Lirboyo Kediri Saat Dikritik Tajam
- Pesona Tan Malaka yang Bikin Intel Jepang Terkesima
- Ketika Kaum Tani di Indonesia Melawan Tuan Tanah dan Feodalisme
Hasan Gipo merupakan pedagang. Berdagang rokok dan barang kelontong seperti umumnya masyarakat di sekitar Ampel.
Dikutip dari majalah Oetoesan NO terbitan tahun 1930-an, pembentukan kepengurusan NU periode awal melalui muyawarah kecil di sebuah musala di Surabaya. Musala yang didirikan oleh H Musa.
Yang hadir saat itu sejumlah tokoh dari Ampel, Kawatan, Bubutan, dan sekitarnya. Semuanya dari Surabaya.
Di periode embrio NU itu (HBNO) Hasan Gipo dipilih menjadi Ketua Tanfidziah. Sedangkan untuk menempati posisi Rois Syuriah ditunjuk KH Said dari Peneleh Surabaya. Hasil penunjukan KH Wahab Chasbullah.
Baru setelah NU diresmikan, Rois Aam NU dijabat oleh KH Hasyim Asy’ari. Sedangkan KH Wahab Chasbullah menjabat Katib Aam dan Ketua Tanfidziah Hasan Gipo.
Hasan Gipo menjabat Ketua Tanfidziah NU selama 3 tahun. Pada Muktamar NU ke-3 di Semarang ia digantikan oleh KH Noor dari Surabaya.
Pada Muktamar NU berikutnya di Malang KH Noor digantikan oleh KH Mahfudz Siddiq.
Hasan Gipo yang secara usia lebih tua beberapa tahun dari KH Hasyim Asy’ari diketahui masih berkerabat dengan KH Mas Mansur dari jalur Abdul Latief Gipo.
Hasan Gipo wafat pada tahun 1934. Ia dikaruniai 3 putra di mana sebagian besar keturunannya menyebar di Wonokromo, Surabaya dan Gresik.
Profil Hasan Gipo
- Lahir: Tahun 1869 di Kampung Sawahan, Ampel Surabaya
- Wafat: Tahun 1934
- Dikenal sebagai Ketua Tanfidziah NU pertama. Pedagang yang juga sedikit tokoh NU yang mahir dalam baca tulis latin. Cakap pengetahuan umum di masanya. Memiliki hubungan pengalaman luas dengan masyarakat Surabaya. Masih ada hubungan keluarga dengan KH Mas Mansur
Penulis: Solichan Arif