Bacaini.ID, KEDIRI – Memiliki pasangan yang temperamental tentu bikin was-was sekaligus jadi ganjalan tersendiri dalam menjalin hubungan.
Mudah marah kerap dikorelasikan dengan ketidakberdayaan mengelola emosi.
Namun nyatanya tidak sesederhana itu. Dikutip dari Perempuan Bervalue, berikut beberapa faktor yang memengaruhi seseorang menjadi sosok temperamental.
Tekanan Hidup
Masalah pekerjaan, finansial, konflik keluarga dan peristiwa yang membuat stres bisa menjadikan seseorang berubah temperamental.
Kemudian kerap tidak menemukan cara yang sehat untuk melampiaskan tekanan. Ujung-ujungnya marah jadi respon yang paling mudah dilakukan.
Kecerdasan Emosional Rendah
Ciri dari kecerdasan emosional rendah di antaranya sulit menenangkan diri, tidak bisa menerima kritik dengan baik dan cepat menyalahkan orang lain.
Pola Asuh
Terbiasa melihat kemarahan sebagai ungkapan perasaan sedari kecil. Ini akan membuat anak meniru dan tidak mengerti bagaimana mengelola emosi hingga dewasa.
Masalah Kesehatan Mental
Beberapa kondisi psikologis membuat seseorang menjadi temperamental.
Jika kondisi ini menjadi sebab sifat pemarahnya, kondisi mentalnya harus disembuhkan dulu melalui bantuan profesional.
Untuk menghadapi pasangan yang temperamental, hal yang harus dilakukan adalah:
• Tetap tenang
Jangan menghadapi kemarahan dengan kemarahan. Tetap bersikap tenang, tunggu sampai pasangan mereda dengan sendirinya.
• Tunggu waktu
Tak perlu terburu-buru menyanggah atau protes dengan alasan kemarahannya. Tunggu sampai kondisi tenang dan mulai bicara dengan hati-hati.
• Bantu kenali emosi
Ketika kondisi tenang, tanyakan apa yang sebenarnya dia rasakan. Bantu pasangan mengenali emosinya dan cara yang benar untuk menyampaikan perasaannya agar tidak menyakiti.
• Dorong untuk ‘sembuh’
Ajak berdiskusi bagaimana cara mengelola emosi. Beri artikel, jurnal atau buku yang bisa membantu mereka mengikis sifat temperamentalnya.
Ajak pasangan untuk ikut pelatihan atau konseling jika dibutuhkan.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif