Bacaini.ID, BLITAR – Aplikasi Augmenta terkait dengan Artificial Intelligence (AI) dikenalkan di Pasar Legi Kota Blitar Jawa Timur. Dikembangkan oleh sejumlah pemuda kreatif asal Blitar yang tergabung dalam Augmenta AI Labs.
Kehadiran aplikasi Augmenta terkait pengembangan AI itu untuk menjawab tantangan transformasi tenaga kerja terbesar sejak revolusi industri. Utamanya dipantik oleh adanya peringatan global.
Bahwa AI diprediksi akan menciptakan 170 juta peran baru pada tahun 2030 dengan nilai USD 1,3 triliun. Data yang ada ini mengacu dari Laporan World Economic Forum (WEF) Future of Jobs Report 2025.
Sebanyak 92 juta pekerjaan akan berisiko tergeser. Perusahaan global berisiko kehilangan potensi keuntungan produktivitas hingga 40 persen. Ini disebabkan kesenjangan strategi talenta dan keterampilan SDM.
Baca Juga: Berikut Bisnis Teknologi yang Bakal Booming di 2026
Cahyo Inda Wahono, pendiri Augmenta AI Labs mengatakan kehadiran aplikasi Augmenta bukan sekadar penyedia teknologi. Tapi juga sebagai enabler ekosistem untuk mengisi celah besar tersebut (The Great Skill Gap).
“Data menunjukkan, meski 88 persen karyawan mulai menggunakan AI, mayoritas hanya memakai untuk tugas dasar. Hanya 5 persen pekerja yang benar-benar mampu mengoptimalkan AI untuk transformasi alur kerja,” ujar Cahyo di Kafe Selasar Pasar Legi Kota Blitar Minggu (28/12/2025).
“Di sinilah Augmenta hadir untuk membawa pengguna keluar dari pemanfaatan dangkal,” tambahnya.
Cahyo Inda Wahono merupakan pemain lama di industri kreatif. Sosok asal Blitar itu sejak 2004 dipercaya sebagai Executive Producer dan Post Supervisor di Jakarta.
Dengan berbekal sertifikasi AI Engineer, Google Apps Builder, dan Master Trainer BNSP, ia mendirikan Augmenta AI Labs dengan kurikulum yang melampaui standar pelatihan biasa.
Cahyo menangkap fenomena terjadinya pola yang mengkhawatirkan. Teknologi melesat namun kesiapan manusia berada di belakangnya. Manusia masih tertinggal.
Baca Juga: PT Baca Ini Boga Resmi Ekspansi ke Bisnis Teknologi
Keunggulan Strategis Augmenta AI Labs
Untuk memastikan efektivitas transformasi ini, Augmenta AI Labs mengusung 5 pilar keunggulan yang menjadi pembeda utama dalam ekosistem digital nasional:
1.Kepemimpinan Berbasis Keahlian Ganda
Dengan mengawinkan pengalaman industri kreatif papan atas (Jakarta) dengan sertifikasi teknis mutakhir (AI Engineering & Master Trainer), memastikan materi tidak hanya teoritis tetapi sangat praktis.
2. Metodologi “Gayeng-Aplikatif”
Menghilangkan hambatan psikologis terhadap teknologi tinggi melalui pendekatan workshop yang hangat dan santai (gayeng), namun tetap mempertahankan standar teknis yang ketat dan siap pakai.
3. Kurikulum Transformasi Alur Kerja
Berbeda dengan pelatihan AI umum yang hanya fokus pada pembuatan konten, Augmenta mengajarkan Advanced Prompt Engineering dan integrasi sistem untuk mengotomatisasi alur kerja (workflow) yang kompleks.
4. Inkubasi di Jantung Ekonomi Rakyat
Memilih lokasi di Pasar Legi Blitar bukan tanpa alasan. Ini adalah simbol demokratisasi teknologi sekaligus bukti inovasi kelas dunia bisa lahir dan diterapkan langsung oleh UMKM di ruang publik tradisional.
5. Ekosistem Talenta Terkurasi
Melalui aplikasi Augmenta, peserta tidak hanya belajar, tetapi masuk ke dalam jaringan talenta digital yang siap diserap oleh industri yang membutuhkan efisiensi berbasis AI.
Langkah ini dirasa sangat relevan mengingat data Dinas Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Kota Blitar mencatat lonjakan jumlah UMKM dari 14.734 unit pada 2023 melonjak 22.094 unit pada akhir 2024.
Dengan 39 persen keterampilan kerja saat ini yang diperkirakan akan usang pada 2030, literasi AI yang aplikatif menjadi harga mati bagi keberlangsungan usaha.
Upaya mandiri dari Blitar ini juga memperkuat capaian indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Kota Blitar yang mencapai angka 3,68 pada 2024.
Augmenta AI Labs membuktikan bahwa ruang publik tradisional seperti Pasar Legi dapat bertransformasi menjadi titik temu inovasi digital berskala nasional.
“Masa depan bukan tentang AI menggantikan manusia, melainkan tentang bagaimana manusia yang ‘ter-augmentasi’ oleh AI mampu menciptakan efisiensi yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Dari Blitar, kami berkomitmen memanusiakan AI untuk Indonesia,” pungkas Cahyo.
Baca Juga: Lagu Raja Ampat, Keresahan Abon Jhon Musisi Asal Blitar
Penulis: Solichan Arif
