Bacaini.id, KEDIRI – Pemerintah Kota Kediri menggelar kegiatan bertajuk Slametan 154 Tahun Jembatan Lama, Sabtu, 18 Maret 2023. Jembatan yang merupakan salah satu cagar budaya nasional ini tepat berusia 154 tahun.
Di atas jembatan sepanjang 160 meter dan lebar 5,8 meter ini slametan berlangsung dengan melibatkan lintas sektor mulai camat, lurah, komunitas, budayawan, sejarawan serta perwakilan siswa siswi Kota Kediri.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Kediri, Zachrie Ahmad mengatakan, jembatan dengan nama lain Brug Oer den Brantas te Kediri ini merupakan satu-satunya cagar budaya yang mendapatkan peringkat nasional berdasarkan keputusan Mendikbudristek Tahun 2022 lalu.
Melalui kegiatan ini, Zachrie ingin memberikan pesan bahwa Pemerintah Kota Kediri dan masyarakat peduli terhadap kelestarian cagar budaya. Kelestarian cagar budaya ini merupakan tanggung jawab bersama.
“Kita harus mempertahankan keberadaan dan nilai cagar budaya dengan cara mengembangkan, melindungi dan memanfaatkan sebagai sarana pariwisata, ilmu pengetahuan dan hal positif lainnya,” kata Zachrie disela acara slametan, Sabtu, 18 Maret 2023.
Melihat lokasi Jembatan Lama yang cukup strategis, Zachrie mengimbau kepada masyarakat jika melihat adanya tindakan vandalisme untuk segera melaporkannya kepada dinas terkait atau juru pelihara agar bisa segera ditindak lanjuti.
“Ketika mungkin ada yang melakukan vandalisme seperti mencorat coret, memasang atribut, ataupun membuang puntung rokok, bisa ditegur atau dilaporkan pada kami atau juru pelihara Jembatan Lama,” imbaunya.
Sebagai arah pengembangan wisata, menurut Zachrie rencananya kegiatan serupa akan rutin digelar setiap tahun dan terus dikembangkan serta dimodifikasi agar lebih menarik. Sehingga nantinya, setiap tanggal 18 Maret, masyarakat akan mengingat ada kegiatan sebagai peringatan hari jadi Jembatan Lama.
“Acara ini dimulai dengan kirab budaya. Nantinya akan kita kemas menjadi tradisi yang setiap tahun akan terus kita inovasikan supaya lebih bagus dan juga melibatkan elemen yang lebih banyak lagi,” tutur Zachrie.
Pada kesempatan yang sama, Budayawan Kediri sekaligus juru pelihara Jembatan Lama, Imam Mubarok menceritakan riwayat sejarah Jembatan Lama hingga akhirnya ditetapkan sebagai cagar budaya nasional.
“Jembatan ini saya teliti adalah jembatan dengan konstruksi besi pertama di Indonesia karya insinyur Sytze Westerbaan Muurling. Jembatan ini merupakan jembatan sejarah yang lebih tua dari jembatan brooklyn di Manhattan city Amerika,” cerita Imam Mubarok.
Pria yang akrab disapa Gus Barok itu melanjutkan Jembatan Lama merupakan satu-satunya cagar budaya tingkat nasional di Kediri kota maupun kabupaten dan berada di bawah pengawasan langsung dari Dirjen Kebudayaan dan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 11 Jawa Timur.
Gus Barok berharap kesadaran bersama untuk menjaga kelestarian Jembatan Lama sebagai warisan cagar budaya untuk lebih ditingkatkan. Sesuai amanat Undang-Undang nomor 11 tahun 2010 tentang cagar budaya.
“Menjaga cagar budaya bukan tanggung jawab pemerintah daerah saja, tapi tanggung jawab kita semua,” imbuhnya.
Untuk diketahui, Slametan 154 tahun Jembatan Lama diawali iring-iringan kirab budaya dengan start di Kantor Disbudparpora hingga finish di Jembatan Lama. Dalam kegiatan tersebut diselenggarakan pula lomba video dokumenter atau reel dan lomba sketsa jembatan lama dengan total hadiah puluhan juta rupiah.**