Bacaini.id, KEDIRI – Dua anak korban tragedi pembunuhan berdarah yang tinggal di Rusunawa Kelurahan Dandangan, Kota Kediri akhirnya mendapat perhatian pemerintah. Ibu mereka tewas setelah dibunuh sang ayah lantaran cemburu.
Peristiwa berdarah yang terjadi pada 9 Agustus 2021 silam masih menyisakan trauma bagi kakak beradik yang masih berusia 10 dan 5 tahun ini. Mereka adalah anak pasangan Eka Rini, 29 tahun dan Ainun, 29 tahun. Eka Rini tewas di tangan suaminya sendiri lantaran cemburu kepada istrinya yang bekerja di salon kecantikan.
Usai sang ibu meninggal dan ayahnya ditahan, kakak beradik ini diasuh oleh pamannya. Menurut laporan warga, dua bocah ini mengalami perubahan perilaku sejak peristiwa itu. Keduanya menjadi pendiam dan kerap berhalusinasi tentang ibunya.
“Kami mendapatkan aduan dari masyarakat yang mengatakan sejak ibunya meninggal, kakak beradik ini lebih banyak pendiam dan sering berhalusinasi ibunya,” kata Fera Ayu Delima, Koordinator Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan Dan Anak (P2TP2A) Kota Kediri, Senin 14 September 2021.
Fera yang mendatangi keberadaan dua anak tersebut di Rusunawa Kelurahan Dandangan mengaku prihatin atas kondisi mereka. Menurutnya, anak-anak ini mengalami trauma dan membutuhkan penyembuhan psikis.
Pendampingan ini dilakukan oleh Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak Kelurahan Dandangan yang mengunjungi mereka setiap dua pekan sekali. Mereka diajak bermain dan menggambar untuk mengalihkan ingatan pada kematian ibunya.
Perhatian yang sama diberikan Yayasan Lembaga Perlindungan Anak (YLPA) Kediri, yang memberikan peralatan sekolah lengkap beserta meja. Keduanya juga diberikan mainan sesuai usia mereka.
“Kami berkolaborasi dengan Pemkot Kediri mewujudkan perlindungan anak,” kata Heri Nurdianto, koordinator bidang advokasi YLPA Kediri. (*)
Tonton video: