Bacaini.id, KEDIRI – Kasus kekerasan seksual sesama jenis dengan korban anak bawah umur kembali terjadi di Kota Kediri. Kali ini aksi pencabulan menimpa pelajar SMP Negeri oleh seorang laki-laki yang diduga pelatih kesenian tradisional.
Terungkapnya kasus ini berawal laporan orang tua salah seorang korban. Mirisnya, dalam kasus ini, korban tidak hanya satu dan mayoritas korban adalah siswa SMP yang masih berusia 13 tahun.
Adanya kasus pencabulan tersebut dibenarkan oleh Dewan Pengawas Yayasan Lembaga Perlindungan Anak (YLPA) Kediri. Heri Nurdianto mengatakan jika pihaknya mendapat laporan dari Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
“Informasi kejadian itu sampai di Satgas PPA Kecamatan Mojoroto dan langsung diteruskan YLPA. Yang lapor ke satgas hanya satu korban, dugaannya lebih, sekitar enam, tetapi yang lain masih berstatus sebagai saksi,” kata Heri kepada Bacaini.id, Selasa, 31 Januari 2023.
Berdasarkan informasi tersebut, tim YLPA bersama Satgas PPA melakukan pengecekan atau penelusuran dengan menemui pihak-pihak yang bersangkutan. Menurut Heri, semua korban merupakan anggota kelompok kesenian tradisional di mana terduga pelaku menjadi pelatihnya.
“Hubungan antara pelatih dan murid inilah yang dimanfaatkan terduga pelaku untuk melancarkan aksinya usai jam latihan,” ujarnya.
Menurut Heri, perbuatan bejat terduga pelaku dilakukan di dua tempat, di rumah korban dan rumah pelaku di Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri. Nahasnya, terduga pelaku melakukan aksi bejatnya di hadapan anak-anak atau korban yang lain.
“Jadi saat terduga pelaku mencabuli satu korbannya, anak-anak yang lain disuruh lihat. Dan kejadian ini terjadi berulang kali,” bebernya.
Disinggung apakah penyimpangan yang dilakukan terduga pelaku merupakan bagian dari ritual yang berhubungan dengan kesenian tradisional, Heri menampiknya. Dia juga masih enggan menyebutkan secara pasti terkait kesenian tradisional yang dimaksudkan dalam kasus ini.
“Yang jelas hasil pengecekan dan penelusuran, berdasarkan keterangan korban, kami bersama Satgas PPA dan orang tua salah satu korban sudah melapokan pada polisi. Kasus ini tengah ditangani pihak kepolisian,” pungkasnya.
Penulis: Novira