Bacani.id, KEDIRI – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Kediri meminta pemerintah daerah berhati-hati mengelola bantuan sosial. Peringatan ini disampaikan menyusul tindak pidana korupsi yang dilakukan mantan Kepala Dinas Sosial Kota Kediri Triyono Kutut Purwanto.
Anggota Fraksi Demokrat DPRD Kota Kediri, Ashari mengatakan penahanan Triyono Kutut Purwanto dalam kasus korupsi pemberian bantuan sosial untuk warga miskin merupakan tamparan bagi kinerja Pemerintah Kota Kediri. “Hal ini harus menjadi bahan pembelajaran buat kita semua untuk lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas mengemban amanah dari masyarakat,” kata Ashari kepada Bacaini.id, Senin, 24 Januari 2022.
Sebagai mitra Dinas Sosial, Ashari menyayangkan perbuatan Triyono yang melakukan tindak pidana korupsi. Apalagi perbuatan itu dilakukan bersama-sama dengan seorang pendamping yang seharusnya memastikan seluruh proses distribusi bantuan berjalan tertib. “Terlebih yang bersangkutan (Triyono Kutut) sudah memasuki masa purna tugas,” sergah Ashari.
Seperti diketahui Kejaksaan Negeri Kota Kediri menetapkan Triyono Kutut Purwanto sebagai tersangka korupsi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Dia langsung ditahan untuk proses penyidikan lebih lanjut. Usai menetapkan Triyono Kutut dan Pendamping BPNT Kota Kediri berinisial SDR sebagai tersangka, penyidik kejaksaan langsung melakukan penahanan kepada mereka.
“Jaksa penyidik telah mempertimbangkan secara obyektif untuk mempercepat proses penyidikan maka terhadap kedua tersangka telah dilakukan penahanan,” kata Kepala Kejaksaan Negeri Kota Kediri Sofyan Selle, Rabu, 19 Januari 2022.
Hasil penyidikan sementara menyebutkan kedua tersangka diduga meminta uang dari pihak supplier yang ditunjuk menyediakan pasokan pangan untuk program BPNT. Nilai fee atau cashback tersebut terbagi atas tiap-tiap komoditas bantuan sebagai berikut:
Komoditas beras: fee Kepala Dinas Rp200 per kilogram; Pendamping Rp100 per kilogram
Komoditas telur: fee Kepala Dinas Rp1.000 per kilogram; Pendamping Rp500 per kilogram
Komoditas kacang: fee Kepala Dinas Rp1.000 per kilogram; Pendamping Rp500 per kilogram
Penulis: HTW
Editor: Budi S
Tonton video: