Bacaini.ID, BLITAR – Tim Transisi pasangan Rijanto – Beky Herdihansah tengah menyiapkan langkah “bersih-bersih” di lingkungan birokrasi Pemerintah Kabupaten Blitar.
Para pejabat Pemkab Blitar yang teridentifikasi belum bisa move on dari suasana Pilkada 2024, akan ditertibkan, dan bila perlu dibersihkan.
Ulti atau Ultimatum yang disampaikan tim Transisi Rijanto-Beky ini demi mewujudkan visi misi Pemerintah Kabupaten Blitar 2025-2030.
Menurut Miftahul Huda selaku Jubir Tim Transisi Rijanto-Beky Herdihansah, langkah tegas (bersih-bersih) sesuai aturan akan diambil kepada mereka yang belum bisa move on dari perhelatan Pilkada 2024.
Namun sebelum itu dilakukan, pihaknya lebih dulu melakukan pemetaan. “Ini dipetakan dulu, dijadikan satu. Kalau gak bisa move on ya dibersihkan,” tegasnya kepada Bacaini.ID Jumat (27/12/2024).
Perhelatan Pilkada Kabupaten Blitar 2024 diketahui berjalan cukup sengit. Sepanjang proses pilkada situasi memanas, utamanya di kalangan elit dan relawan pendukung, termasuk birokrasi.
Dinamika politik berakhir setelah KPU Kabupaten Blitar menyatakan pasangan Rijanto-Beky sebagai pemenang Pilkada 2024.
Hasil rekapitulasi KPU, perolehan suara Rijanto-Beky telak mengungguli pasangan petahana Rini Syarifah (Mak Rini)-Abdul Ghoni.
Huda menegaskan Pilkada 2024 sudah selesai. Menurut dia, tidak ada lagi paslon 01 (Rijanto-Beky) dan paslon 02 (Mak Rini-Ghoni).
Yang ada adalah bagaimana mewujudkan Kabupaten Blitar lebih baik secara cepat. Sebab kemenangan Rijanto-Beky merupakan kemenangan masyarakat Kabupaten Blitar.
“Yang ada saat ini adalah bagaimana kita bersama-sama, bersatu mewujudkan Kabupaten Blitar lebih baik secepatnya,” terangnya.
Huda yang juga anggota DPRD Kabupaten Blitar dari Partai Amanat Nasional (PAN) tidak memungkiri masih banyak pejabat birokrasi Pemkab Blitar yang gagal move on.
Mereka masih terbawa situasi Pilkada 2024, bertahan pada posisi diametral dengan Rijanto-Beky. Hal itu terungkap dalam pemetaan di lingkungan birokrasi.
Huda menyarankan sikap politik yang nirfaedah itu untuk segera diakhiri. Sebab pada prinsipnya, demi kemajuan Kabupaten Blitar ke depan, pemerintahan Rijanto-Beky merangkul semua.
Jangan sampai aspirasi masyarakat Kabupaten Blitar untuk 5 tahun ke depan terganggu oleh riak-riak politik yang tidak perlu.
“Memang masih banyak yang gagal move on. Kita akan mengambil tindakan sesuai aturan, mulai peringatan, pembinaan hingga sanksi tegas,” jelasnya.
Seperti diketahui, jika tidak ada perubahan jadwal, pasangan Rijanto-Beky Herdihansah dalam waktu dekat akan dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Blitar periode 2025-2030.
Penulis: Solichan Arif