Bacaini.id, MOJOKERTO – Berawal dari jualan kelapa di pasar, pasangan suami istri di Mojokerto sukses menjadi perajin pot bunga berbahan sabut kelapa. Hasil kreasi yang mulanya asal-asalan, kini mampu menghasilkan cuan hingga puluhan juta rupiah.
Kelapa yang biasa dimanfaatkan sebagai olahan makanan dan minuman nyatanya memiliki banyak manfaat lain, termasuk menghasilkan pundi-pundi uang. Seperti yang dilakukan Buang Irawan, warga Desa Ponjejer, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto.
Bersama istrinya, Buang bisa membuat berbagai macam bentuk dan motif pot bunga dari sabut kelapa. Bahkan dalam sehari mereka bisa membuat 100 pot bunga berbentuk kerucut, setengah lingkaran dan bulat yang terpampang di teras rumah.
“Bahan dasarnya sabut kelapa, tetapi ada beberapa bahan lain seperti kawat untuk membantu proses pembentukan pot,” kata Buang kepada Bacaini.id, Minggu, 5 Maret 2023.
Butuh waktu sekitar 15 sampai 30 menit untuk menyelesaikan satu pot bunga, tergantung ukuran dan jenis kerumitannya. Memang tidak memakan waktu lama, namun perlu ketelatenan, khususnya saat merangkai sabut kelapa diawal proses pembuatan.
Pria berusia 50 tahun itu mengaku mulai merintis usaha sebagai perajin pot bunga dari sabut kelapa sejak tahun 2019 lalu. Saat itu Buang bersama istrinya memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan berjualan kelapa di Pasar Pohjejer.
Awalnya, Buang kebingungan membuang limbah kulit kelapa yang menumpuk di depan lapaknya. Tak jarang, sebagian sabut kelapa itu diambil orang untuk kemudian digunakan sebagai pengganti kayu bakar.
“Sejak itu kita coba, iseng-iseng saja awalnya, buat pot bunga dari sabut kelapa sisa jualan di pasar. Eh ternyata kok banyak yang mau (beli), akhirnya lanjut beli mesin pengurai sabut kelapa,” ungkap Buang.
Dari sekedar iseng, Buang dan istrinya mampu membuat berbagai bentuk dan motif pot bunga dari sabut kelapa. Ketelatenan pasutri ini menghasilkan kerajinan yang unik dan banyak diminati konsumen.
Saat ini Buang dan istrinya tidak lagi berjualan kelapa di pasar dan memilih fokus mengembangkan usaha sebagai perajin pot bunga. Sementara untuk kebutuhan sabut kelapa, mereka mengandalkan kiriman dari rekan di Madura.
Selama empat tahun merintis, kini omzet yang didapat bisa sampai Rp20 juta setiap bulan. Satu pot bunga dijual seharga Rp15 sampai Rp25 ribu. Tak jarang Buang menerima pesanan pot bunga berukuran cukup besar.
“Kalau yang besar biasanya saya kasih harga Rp200 ribu,” ujarnya.
Selain Mojokerto dan sekitarnya, Buang juga menjual pot bunganya ke luar kota, seperti Surabaya, Malang, Sidoarjo dan Yogyakarta.
Penulis: Fio
Editor: Novira