• Login
  • Register
Bacaini.id
Thursday, June 26, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Pantai Galur Pakis Tulungagung Jadi Lokasi Konservasi Penyu

ditulis oleh Editor
03/01/2023
Durasi baca: 2 menit
585 6
0
Pantai Galur Pakis Tulungagung Jadi Lokasi Konservasi Penyu

Pelepasan tukik di Pantai Sanggar Tulungagung. Foto: Bacaini/Setiawan

Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Empat pantai di Tulungagung ditetapkan sebagai Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) oleh Gubernur Jawa Timur. Selain Pantai Sanggar, Ngalur dan Patok Gebang, juga Pantai Jung Pakis atau Galur Pakis.

Ditetapkannya Pantai Galur Pakis sebagai KEE bertujuan untuk menjaga ekosistem penyu yang ada di Tulungagung. Mengingat, hanya empat pantai itulah yang hingga saat ini masih menjadi lokasi pendaratan penyu untuk bertelur setiap tahunnya.

“Memang di Tulungagung terdapat pantai yang sering menjadi lokasi pendaratan penyu untuk bertelur. Lokasinya di Pantai Patok Gebang,” ujar Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tulungagung, Makrus Manan kepada Bacaini.id, Selasa, 3 Januari 2023.

Menurutnya, untuk menjaga eksosistem Pantai Patok Gebang tentu harus menjaga ekosistem pantai di sekitarnya seperti Pantai Sanggar, Ngalur dan Jung Pakis. Oleh karena itu, pada 2020 lalu pihaknya mengusulkan kepada Gubernur Jatim untuk menjadikan Galur Pakis menjadi KEE.

“Proses penetapan Galur Pakis menjadi KEE membutuhkan waktu cukup lama. Kami sudah mengusulkan sejak 2020 dan SK-nya baru keluar akhir 2022 kemarin,” terangnya.

Makrus menjelaskan, dengan keluarnya SK KEE Galur Pakis, otomatis kawasan tersebut menjadi perhatian khusus untuk kepentingan pelestarian penyu di Tulungagung. Meskipun tempat tersebut masih bisa digunakan sebagai wisata konservasi secara terbatas.

“Meski tujuan awal untuk menjaga ekosistem penyu, luasan KEE Galur Pakis mencapai 260 hektare ini mencangkup ekosistem laut, pantai dan kawasan hutan. Jadi bisa menjaga ekosistem fauna juga,” jelasnya.

Menurut Makrus, dalam satu tahun, belum tentu setiap bulannya ada penyu mendarat untuk bertelur. Biasanya penyu akan mendarat pada periode Juli hinga September saja. Sementara  jenis penyu yang sering didapati adalah jenis penyu hijau.

“Dulu saya pernah mendapatkan laporan, dalam setiap periode bertelur kurang lebih ada 20 ekor penyu yang mendarat. Hal ini menunjukan wilayah KEE Galur Pakis masih alami dan terjaga, sehingga penyu nyaman betelur di sana,” ungkapnya.

Disebutkannya, penyu yang masih muda biasanya bisa bertelur hingga 50 butir, sedangkan penyu yang sudah tua dapat bertelur hingga lebih dari 100 butir dalam waktu satu kali bertelur. Rata-rata keberhasilan menetaskan telur penyu bisa mencapai 90 persen.

“Tapi untuk kelangsungan hidup hanya sekitar 10 persen, karena ketika tukik (anak penyu) dilepas ke laut, pasti banyak predator yang mengancam,” tandasnya.

Diketahui, sejak tahun 2015 masyarakat di sekitar KEE Galur Pakis telah membentuk kelompok yang bergerak dalam pelestarian penyu. Sejak saat itu pula mereka berhasil menetaskan telur-telur penyu hingga mengantarkan tukik hidup bebas di laut. Dengan ditetapkannya Galur Pakis sebagai KEE, pemerintah tentu juga akan ikut serta melestarikan penyu.

Penulis: Setiawan
Editor: Novira

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: Kawasan Ekosistem EsensialPantai Galur Pakis Tulungagung
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Suap Jadi Godaan Terbesar Polisi, Kata Jenderal Hoegeng

Suap Jadi Godaan Terbesar Polisi, Kata Jenderal Hoegeng

Indonesia di Antara 50 Negara Paling Damai di Dunia 2025

Indonesia di Antara 50 Negara Paling Damai di Dunia 2025

Libur Sekolah Piknik ke Pantai Mutiara Trenggalek, Ini Daya Tariknya

Libur Sekolah Piknik ke Pantai Mutiara Trenggalek, Ini Daya Tariknya

  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15351 shares
    Share 6140 Tweet 3838
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16584 shares
    Share 6634 Tweet 4146
  • Insiden Makan Siang Wapres Gibran di Blitar: Paspampres Halau 3 Mahasiswa

    1114 shares
    Share 446 Tweet 279
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10859 shares
    Share 4344 Tweet 2715
  • Warna Bulu Kucing Ternyata Menunjukkan Wataknya

    4961 shares
    Share 1984 Tweet 1240

 

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist