• Login
  • Register
Bacaini.id
Sunday, September 14, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Pantai Galur Pakis Tulungagung Jadi Lokasi Konservasi Penyu

ditulis oleh Editor
03/01/2023
Durasi baca: 2 menit
591 6
0
Pantai Galur Pakis Tulungagung Jadi Lokasi Konservasi Penyu

Pelepasan tukik di Pantai Sanggar Tulungagung. Foto: Bacaini/Setiawan

Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Empat pantai di Tulungagung ditetapkan sebagai Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) oleh Gubernur Jawa Timur. Selain Pantai Sanggar, Ngalur dan Patok Gebang, juga Pantai Jung Pakis atau Galur Pakis.

Ditetapkannya Pantai Galur Pakis sebagai KEE bertujuan untuk menjaga ekosistem penyu yang ada di Tulungagung. Mengingat, hanya empat pantai itulah yang hingga saat ini masih menjadi lokasi pendaratan penyu untuk bertelur setiap tahunnya.

“Memang di Tulungagung terdapat pantai yang sering menjadi lokasi pendaratan penyu untuk bertelur. Lokasinya di Pantai Patok Gebang,” ujar Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tulungagung, Makrus Manan kepada Bacaini.id, Selasa, 3 Januari 2023.

Menurutnya, untuk menjaga eksosistem Pantai Patok Gebang tentu harus menjaga ekosistem pantai di sekitarnya seperti Pantai Sanggar, Ngalur dan Jung Pakis. Oleh karena itu, pada 2020 lalu pihaknya mengusulkan kepada Gubernur Jatim untuk menjadikan Galur Pakis menjadi KEE.

“Proses penetapan Galur Pakis menjadi KEE membutuhkan waktu cukup lama. Kami sudah mengusulkan sejak 2020 dan SK-nya baru keluar akhir 2022 kemarin,” terangnya.

Makrus menjelaskan, dengan keluarnya SK KEE Galur Pakis, otomatis kawasan tersebut menjadi perhatian khusus untuk kepentingan pelestarian penyu di Tulungagung. Meskipun tempat tersebut masih bisa digunakan sebagai wisata konservasi secara terbatas.

“Meski tujuan awal untuk menjaga ekosistem penyu, luasan KEE Galur Pakis mencapai 260 hektare ini mencangkup ekosistem laut, pantai dan kawasan hutan. Jadi bisa menjaga ekosistem fauna juga,” jelasnya.

Menurut Makrus, dalam satu tahun, belum tentu setiap bulannya ada penyu mendarat untuk bertelur. Biasanya penyu akan mendarat pada periode Juli hinga September saja. Sementara  jenis penyu yang sering didapati adalah jenis penyu hijau.

“Dulu saya pernah mendapatkan laporan, dalam setiap periode bertelur kurang lebih ada 20 ekor penyu yang mendarat. Hal ini menunjukan wilayah KEE Galur Pakis masih alami dan terjaga, sehingga penyu nyaman betelur di sana,” ungkapnya.

Disebutkannya, penyu yang masih muda biasanya bisa bertelur hingga 50 butir, sedangkan penyu yang sudah tua dapat bertelur hingga lebih dari 100 butir dalam waktu satu kali bertelur. Rata-rata keberhasilan menetaskan telur penyu bisa mencapai 90 persen.

“Tapi untuk kelangsungan hidup hanya sekitar 10 persen, karena ketika tukik (anak penyu) dilepas ke laut, pasti banyak predator yang mengancam,” tandasnya.

Diketahui, sejak tahun 2015 masyarakat di sekitar KEE Galur Pakis telah membentuk kelompok yang bergerak dalam pelestarian penyu. Sejak saat itu pula mereka berhasil menetaskan telur-telur penyu hingga mengantarkan tukik hidup bebas di laut. Dengan ditetapkannya Galur Pakis sebagai KEE, pemerintah tentu juga akan ikut serta melestarikan penyu.

Penulis: Setiawan
Editor: Novira

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: Kawasan Ekosistem EsensialPantai Galur Pakis Tulungagung
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Wisman Spanyol Singgah ke Jember, Nikmati Wisata Perkebunan hingga Musik Patrol

Wisman Spanyol Singgah ke Jember, Nikmati Wisata Perkebunan hingga Musik Patrol

apple meluncurkan iPhone air

Kapan Iphone Air Masuk Indonesia? Diluncurkan di Tengah Perang Dagang

Melihat Fenomena Banyaknya Perusahaan Memecat Gen Z dari Perspektif Teori Komunikasi

Melihat Arah Reformasi Polri di Era Presiden Prabowo

  • Bisnis kandang peternak ayam di Blitar disorot DPRD

    Bisnis Kandang Ternak Ayam di Blitar Disorot DPRD, Siapa Bekingnya?

    1110 shares
    Share 444 Tweet 278
  • Isu Gratifikasi Membayangi Puncak Hari Jadi Blitar

    2909 shares
    Share 1164 Tweet 727
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15545 shares
    Share 6218 Tweet 3886
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16617 shares
    Share 6647 Tweet 4154
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10872 shares
    Share 4349 Tweet 2718

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist


Warning: array_sum() expects parameter 1 to be array, null given in /www/wwwroot/Bacaini/wp-content/plugins/jnews-social-share/class.jnews-social-background-process.php on line 112