Bacaini.ID, JOMBANG – Puluhan warga Desa Kwaron Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang Jawa Timur menggeruduk sejumlah warung yang menjajakan minuman keras (miras) Kamis malam (1/8/2024).
Warga meradang lantaran pemilik warung dinilai bandel tetap berjualan miras dan menyediakan perempuan seksi meski sebelumnya telah diperingatkan.
Aksi warga mendapat pengawalan aparat kepolisian. Namun saat petugas dan warga tiba di lokasi, warung dalam keadaan tutup dan terkunci. Pemilik atau penjual sudah tidak berada di tempat.
Kendati demikian warga tetap meminta petugas untuk melakukan penyegelan dengan memasang garis polisi (police line).
Warung-warung yang disinyalir menjual miras itu diketahui sudah lama meresahkan, pasalnya beberapa kali pengunjung terjadi keributan karena pengaruh alkohol.
Belum lama terjadi, warga Dusun Seblak Desa Kwaron yang mengalami kecelakaan di depan warung, tidak ditolong, malah dianiaya sejumlah pemuda yang diduga mabuk.
“Ada tiga warung yang berpraktik menjual miras dan menyediakan Wanita seksi. Warung tersebut berada di dua dusun, yakni Nglerep dan Kwaron. Saya sudah mendatangi lima kali untuk memberi teguran. Tutup sekali, kemudian buka lagi,” ujar Kepala Dusun (Kasun) Joko Sampurno di lokasi.
Joko mengungkapkan, para pengunjung warung sering berulah yang diduga lantaran pengaruh alkohol. Di antaranya, mencegat pekerja pabrik yang sedang pulang kerja untuk dipalak dan kerap mengganggu pengguna jalan lainnya.
“Ini sudah berjalan dua tahun. Kesabaran kami sudah habis. Apalagi mereka bukan warga Kwaron. Semuanya orang dari luar (desa). Banyak pengguna jalan yang dipukuli. Makanya, kedatangan kami untuk menutup warung tersebut,” kata Joko.
Sayangnya, kedatangan warga diduga bocor karena saat didatangi warung yang biasanya mendadak tutup. Meski demikian warga dan aparat kepolisian memutuskan menyegel warung, termasuk memasang garis polisi.
Kapolsek Diwek Iptu Edy Widoyono membenarkan adanya keresahan warga Kwaron dan sebelumnya sudah melapor ke kepolisian.
Atas laporan itu, pihaknya bersama tiga pilar tingkat kecamatan, yakni Koramil dan Camat, mendampingi warga saat mendatangi lokasi.
“Namun warung yang dimaksud sedang tutup. Sehingga kami pasang police line. Nah, besok rencananya pemilik warung kami panggil untuk diberi tahu warga tidak menghendaki warung yang menjual miras dan sering membuat kisruh,” kata Edy.
Penulis: Syailendra
Editor: Solichan Arif