Bacaini.id, JOMBANG – Sudah lama warga mempercayai keangkeran Sungai Cerung di Dusun Randaluwang, Desa Bandung, Kecamatan Diwek, Jombang. Termasuk keberadaan ular raksasa penunggu sungai itu.
Meski dipercaya banyak orang, namun ada saja yang tidak menelannya mentah-mentah. Mereka tidak percaya adanya ular raksasa yang dianggap tahayul. Termasuk Santoso, seorang pemancing dari Dusun Kemambang, Desa Diwek.
Suatu hari usai pulang ngantor, Santoso bersama empat temannya pergi memancing. Pilihan lokasinya adalah Sungai Cerung yang cukup besar dan tak jauh dari tempat tinggal mereka. Sungai ini juga dikenal tak pernah kering meski di musim kemarau sekalipun.
Sungai Cerung merupakan anak Sungai Konto yang berada di perbatasan Dusun Kemambang dan Dusun Randulawang. Meski terlihat tenang, arus dalamnya cukup kuat dan berbahaya bagi siapapun.
Para pemancing kerap menyatroni area dam sebagai tempat memancing. Lokasi ini dipercaya banyak terdapat ikan. “Kalau mancing di sini jangan lama-lama, wingit (angker),” kata teman Santoso mengingatkan.
Tak berselang lama mereka pun larut dalam aktivitas memancing. Keempatnya memilih tempat berbeda untuk memaksimalkan hasil tangkapan. Santoso memilih tetap berada di lokasi dam.
Hingga tak terasa langit mulai gelap. Sebentar lagi masuk waktu Maghrib. Satu per satu para pemancing itu menarik kail dan menggulungnya, kecuali Santoso. Dia tetap bergeming di lokasi dam menunggu umpannya disaut ikan. Sejak siang hingga sore, tak satupun ikan yang didapatnya. “Tunggu sebentar, habis ini aku nyusul,” kata Santoso menolak ajakan temannya untuk pulang.
Saat memandang permukaan sungai, tiba-tiba dia melihat sesuatu bergerak di bawah air. Bentuknya panjang berwarna hitam dengan ukuran sebesar pohon kelapa. Santoso tak berkedip. Dia terus memandangi benda tersebut yang bergerak perlahan ke arahnya.
Setelah cukup dekat, benda besar itu keluar dari permukaan air. Jantung Santoso berhenti berdetak. Pria berumur 46 tahun itu terkejut melihat benda itu adalah kepala ular raksasa. Ular itu menatapnya dari permukaan air dengan kepala mendongak. Tubuhnya terbenam hingga ke dasar sungai.
Saking kagetnya, Santoso tak bisa berteriak. Mulutnya seperti terkunci dan tak bisa berkata-kata. Lidahnya tercekat saat berusaha memanggil temannya. Santoso duduk mematung di tepi dam.
Setelah menguasai diri, Santoso berdiri dan berlari secepatnya meninggalkan tempat itu. Sambil berteriak minta tolong, Santoso berlari mendahului ketiga temannya yang lebih dulu berjalan.
Tiba di rumah, Santoso tak langsung bisa berbicara. Nafasnya mulai teratur setelah menenggak air minum dan bersandar di tembok. Tak berapa lama ketiga temannya datang menyusul.
Kepada mereka dia menceritakan penampakan ular raksasa di Sungai Cerung. Santoso meyakini jika ular itulah yang disebut-sebut warga sebagai siluman penunggu sungai. “Sejak itu saya percaya keberadaan hantu di sana. Sekarang kalau mancing tak pernah sampai Maghrib,” pungkasnya.
Penulis: Syailendra
Editor: HTW
Tonton video: