Menikmati sajian kopi di kafe atau warung, mungkin sudah biasa, tapi pernahkan kamu mencobanya di dalam bus sambil menikmati jalan raya. Jika belum, wajib mencoba Coffee On The Road by PO Setiawan.
Coffee on the road merupakan sebuah kafe berjalan yang dikonsep oleh perusahaan otobus Setiawan di Kediri. Seluruh proses pembuatan kopi, mulai penggilingan biji kopi hingga diseduh dilakukan di dalam bus. “Ada barista juga di atas bus,” kata Person In Charge (PIC) PO Setiawan, Sumaryono kepada Bacaini.id.
Dengan fasilitas tersebut, bus PO Setiawan lebih layak disebut café berjalan. Penumpang bus yang notabene adalah konsumen café bisa memesan minuman panas atau dingin. Yono memastikan seluruh makanan dan minuman diolah sesuai prosedur meski dilakukan di atas bus. “Air kopinya juga mendidih, jangan khawatir kembung,” tukasnya.
Selain kopi, cafe bus Setiawan juga menyediakan kudapan lain seperti air mineral, permen, roti dan camilan, yang bisa menjadi teman minum kopi.
Sambil menikmati kopi, penumpang bisa menyusuri jalanan Kediri yang asyik. Berangkat dari garasi bus Setiawan di Jl. Kilisuci no 70 Kota Kediri, bus café menyusuri jalan Kota Kediri melintasi GOR Joyoboyo, Gua Selomangleng, Taman Sekartaji, Jembatan Brawijaya dan berakhir di Kebun Bibit Kabupaten Kediri lalu kembali ke garasi. Dengan waktu tempuh empat jam, pengelola bus mematok tarif Rp 75.000,-/orang.
Selain keliling Kediri Raya, Coffee on The Road in juga melayani rute ke Pujon, Batu. Konsepnya sama, kafe di dalam bus dengan hidangan makanan kecil tanpa makan siang menuju Santera Florist di Pujon. Harga tiket Rp 150.000,-/orang termasuk tiket masuk ke Santera Florist.
Menurut Yono, konsep cafe bus seperti ini sudah ada di Kediri. Tetapi rute yang ditawarkan hanya keliling wilayah Kota Kediri sampai Simpang Lima Gumul. Dengan durasi perjalanan 60-90 menit, penumpang dibanderol tarif Rp 60 ribu per orang.
Lebih menarik lagi, cafe bus setiawan menyediakan paket komunitas. Paket Komunitas bisa dikatakan lebih aman dan nyaman, dari pada bersama orang yang tidak dikenal. Karena itu, paket komunitas menjadi prioritas dan lebih banyak diminati. “Situasinya begini ya, lumrah kalau banyak yang belum mau berkumpul dengan orang dari luar,” jelas Yono.
Coffee on the road PO Setiawan ini sudah berjalan sejak bulan September 2020. Satu bis cukup untuk 28 penumpang. “Kita tetap gerakkan protokol kesehatan, mulai dari cuci tangan, memberikan masker medis ketika naik, dan tentunya selalu tersedia hand sanitizer,” jelas Yono.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Pemerintah Kota Kediri, Nur Muhyar mengatakan terobosan yang dilakukan pemilik bus Setiawan ini patut ditiru. Di tengah lesunya bisnis transpotasi akibat pandemi, pengusaha tak tinggal diam dan memutar otak. “Siapa sangka bus café ini justru banyak diminati sebagai wisata yang aman,” katanya. (ADV)
Penulis : Novira Kharisma
Editor : Karebet