• Login
  • Register
Bacaini.id
Wednesday, September 17, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Mengenang Gus Im Adik Gus Dur: Excuse Me While I Kiss The Sky

ditulis oleh Editor
02/08/2025
Durasi baca: 3 menit
565 30
0
almarhum Hasyim Wahid atau Gus Im adik kandung Gus Dur yang nyentrik

Haul Hasyim Wahid atau Gus Im adik kandung Gus Dur (foto/ist)

Bacaini.ID, KEDIRI – Gus Im lebih dulu menyukai genre musik rock dan blues.

Sementara Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid), kakak kandungnya lebih dulu menikmati musik klasik, baru kemudian blues.

Tidak heran jika Gus Im begitu tergila-gila dengan dewa gitar Jimi Hendrix. Di rumahnya, poster Jimi terpasang besar-besar.

Ia juga terpikat dengan potongan lirik lagu Purple Haze Jimi Hendrix: Excuse me while I kiss the sky (Permisi, biarkan aku mencium langit).

Saat peluncuran kumpulan puisinya yang berjudul Bunglon, ia buka dengan lagu Indonesia Raya dengan iringan gitar tunggal.

Gus Im terinspirasi Jimi Hendrix saat membawakan lagu kebangsaan Amerika di panggung Woodstock pada tahun 1969.

Aku penyair tanggung

Kau birokrat ulung

Aku mengutip kata, membuang uang

Kau membuang kata, mengutip uang

Lahir 30 Oktober 1953 di Jakarta dengan nama Hasyim Wahid, bagi Gus Im para musisi flower generation layak untuk dikagumi.

Terutama lirik-liriknya yang menurutnya mewakili semangat perlawanan zaman.

Jimi Hendrix, Bob Dylan, Led Zeppelin dan Janis Joplin adalah sebagian dari para pahlawan musiknya. Ia juga menikmati Metallica dan raungan suara Axl Guns n Roses.

Pada sebuah acara Metallica Night di sebuah klub, Gus Im terlihat asyik bernyanyi sembari menyalakan pemantik api.

Gus Im dengan penampilan nyentriknya juga dikenal sebagai kutu buku. Seorang pembaca buku yang antusias yang melebihi Gus Dur.

Pikiran Mahatma Gandhi diakrabinya sejak remaja. Juga dilahapnya puisi-puisi Pablo Neruda, penyair cum penulis besar Chili.

Gus Im pernah belanja buku-buku asing hingga merogoh kocek ratusan juta. Rampung dibaca, sebagian buku dengan enteng dibagi-bagikan pada teman-temannya.

Penyuka batu akik, keris, dan klenik ini juga dikenal jago matematika dan aljabar. Teknik Kimia ITB pernah jadi tempat kuliahnya.

Juga Psikologi dan Ekonomi UI (Universitas Indonesia). Namun Gus Im tidak merampungkan semuanya. Katanya, nggak cocok saja.

Gus Im terkenal dekat dengan para aktivis Pro Demokrasi angkatan 80-an dan 90-an. Menemani sekaligus banyak membimbing para aktivis muda NU.

Pengetahuannya tentang geopolitik di atas rata-rata dan selalu disampaikan dengan metode brainstorming serta dialog mendalam.

Namun sosoknya selalu misterius. Tidak pernah tersorot lampu depan panggung. Gus Im sengaja memosisikan diri berdiri di belakang layar.

“Im adalah adikku yang paling susah dimengerti,” kata Gus Dur suatu ketika.

Pada Sabtu 1 Agustus 2020 silam, Hasyim Wahid atau Gus Im, putra KH Wahid Hasyim, cucu Hadratusyeikh Hasyim Asy’ari menutup mata.

Gus Im dimakamkan di komplek Ponpes Denanyar Jombang, Jawa Timur.

Pada Sabtu 2 Agustus 2025 malam, digelar haul Gus Im yang ke-5 dengan mengusung tema Haul Intelektual dan Gerakan di Bandung Jawa Barat.

Penulis: Solichan Arif  

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: gus durGus Imhasyim wahidhaul gus imJimi Hendrixmengenang gus im
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Transformasi Digital pada PAUD, Dinas Pendidikan Gelar Bimtek untuk Seluruh Kepsek

Transformasi Digital pada PAUD, Dinas Pendidikan Gelar Bimtek untuk Seluruh Kepsek

Stigma negatif India

Kenapa India Mendapat Stigma Negatif Warga Dunia?

Perburuan ikan tuna dan hiu

Perburuan Tuna dan Hiu Jadi Kebiasaan Nenek Moyang Bangsa Asia Tenggara

  • Bupati Blitar merayakan puncak hari jadi yang dibayangi isu gratifikasi

    Isu Gratifikasi Membayangi Puncak Hari Jadi Blitar

    2912 shares
    Share 1165 Tweet 728
  • Bisnis Kandang Ternak Ayam di Blitar Disorot DPRD, Siapa Bekingnya?

    1170 shares
    Share 468 Tweet 293
  • Tak Ada Gejolak Warga NU Bela Gus Yaqut di Korupsi Kuota Haji

    584 shares
    Share 234 Tweet 146
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15546 shares
    Share 6218 Tweet 3887
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16618 shares
    Share 6647 Tweet 4155

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist


Warning: array_sum() expects parameter 1 to be array, null given in /www/wwwroot/Bacaini/wp-content/plugins/jnews-social-share/class.jnews-social-background-process.php on line 112