• Login
  • Register
Bacaini.id
Tuesday, May 13, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Mencintai dan Membela Nabi Muhammad Lewat Fatimah

ditulis oleh redaksi
30/03/2021
Durasi baca: 4 menit
521 39
0
Mencintai dan Membela Nabi Muhammad Lewat Fatimah

Syarif Abdurrahman

Pada tahun 1890 di Iran ada seorang perempuan bernama Zainab Pasha yang memimpin gerakan melawan Shah Iran karena menandatangani perjanjian monopoli tembakau dengan Inggris. Saat itu Zainab Pasha menyerukan kepada para lelaki dengan tegas jika mereka tidak berani melawan kaum penjajah, maka pakailah kerudung dan pulang ke rumah. Biar kaum kaum perempuan yang menggantikan kalian untuk  berjuang.

Seturut dengan perempuan Iran, Khosrokhavar (2007) menjelaskan gerakan perempuan Iran masuk dalam tiga kompenen gerakan sosial penting Iran. Bersanding dengan gerakan pemuda dan gerakan intelektual. Tiga elemen ini memiliki peran penting dalam modernisasi masyarakat Iran dan menjadi faktor pendorong Revolusi Islam.

Bangkitnya perempuan Iran ini tidak terlalu mengagetkan jika kita mempelajari kultur masyarakat Iran yang begitu mencintai Nabi Muhammad dan keluarganya. Mereka menjadikan sosok Muhammad beserta keluarganya sebagai inspirasi. Bagi orang tua, mereka meniru gaya Rasullullah mendidik Fatimah.

Kisah kehidupan Fatimah di Indonesia umumnya hanya dijadikan penyempurna kenabian Muhammad. Efeknya, banyak sekali orang tua memiliki kegamangan dalam mendidik anak perempuannya. Ini tidak berlaku di mayoritas masyarakat Iran,  kisah kehidupan Fatimah secara turun temurun dibacakan, ditafsirkan, dan dikonstruksi ulang sehingga dapat dimaknai secara lebih mendalam dan kontesktual.

Fatimah lahir dari rahim Khadijah dan Muhammad, keduanya dihormati seluruh umat Muslim. Fatimah melambangkan seorang perempuan dengan kepribadian mengagumkan. Kehidupannya dibaktikan kepada keluarganya. Ia begitu dicintai dan dihormati bukan karena apa yang telah diperbuatnya untuk diri sendiri, tapi lantaran usahanya untuk memelihara iman orang-orang di sekelilingnya.

Kehadiran Fatimah dalam kehidupan Rasulullah menimbulkan banyak efek hukum bagi umat Islam. Saat itu, tradisi Arab jahiliah adalah mengubur dan membunuh anak perempuannya. Agar tidak menanggung malu di masa depan. Memiliki anak perempuan diyakini juga memutuskan rantai keturunan. Rasulullah sempat diremehkan orang Mekkah karena tidak memiliki keturunan pria.

Rasulullah dengan akhlaknya mencontohkan cara mencintai anak perempuannya. Nabi tidak melawan hinaan itu lewat hinaan baru. Kecintaan pada sang putri ditunjukkan lewat ucapan dan tindakkan. Semisal, Muhammad berdiri sebagai bentuk penghormatan saat putrinya datang. Begitu pula saat hendak bepergian, Rasulullah datang ke Fatimah untuk berpamitan. Ketika kembali, rumah Fatimah kembali dikunjungi. Nabi Muhammad bersabda, “Fatimah adalah bagian dariku, cahaya mataku, buah hatiku, dan nyawa yang selalu menyertaiku. Dia adalah bidadari berwujud manusia.”

Meskipun begitu, Rasullullah tidak begitu saja memanjakan Fatimah. Sejak kecil, sang putri diberlakukan dengan umumnya masyarakat Mekkah. Ikut kelaparan saat ada embargo ekonomi dan diajarkan mendahulukan kepentingan umum. Istri Saidina Ali ini juga terbiasa menggiling gandum hingga tangannya melepuh. Keistimewaan pasangan suami-isteri ini diabadikan Allah dalam al-Qur’an surat al-Insan ayat 7-10. Sikap kemandirian diajarkan oleh nabi lewat kehidupan sehari-hari. Fatimah juga memiliki kecintaan luar biasa kepada ilmu. Acap kali ia menyuruh Saidina Hasan mendatangi majelis ilmu sang ayah dan meminta putranya tersebut menceritakan kembali pelajaran yang disampaikan Nabi Muhammad SAW.

Saya sengaja mengulas meneladani Nabi Muhammad SAW lewat Fatimah. Sejarah kehidupan Fatimah bersama Nabi Muhammad layak diulas lebih banyak. Besar harapan saya, kedepan para ayah di Indonesia bisa terinspirasi dari cara nabi dalam mendidik anak-anaknya. Begitu juga sebaliknya, anak perempuan punya idola dalam menghormati sosok ayah. Dengan begitu, tidak ada lagi wanita Indonesia yang kehilangan sosok ayah di rumah lalu melampiaskan dengan mencari sosok ayah di luar. Akhirnya terjebak dalam hubungan tak terbatas dengan pria di luar nikah. Hanya karena merasa ada pria yang mencintainya, melindungi dan menjaganya. Pun begitu, saat ayah memiliki pikiran ingin menyakiti anak perempuannya maka ia ingat bagaimana Rasulullah mencintai anaknya.

Bila ditarik ke kehidupan perempuan dan penghinaan terhadap nabi. Maka peran perempuan Indonesia sangat sentral. Karena mayoritas perempuan Indonesia menghabiskan waktu cukup banyak bersama anak-anaknya di usia emas. Bisa dikatakan, perempuan-perempuan Indonesia adalah penentu karakteristik dari keturunannya. Jika saat hamil hingga mendidik anaknya ala Rasulullah, besar kemungkinan si anak juga akan memiliki kepribadian sesuai ajaran nabi. Inilah pentingnya memulai mencintai Nabi Muhammad lewat kaum perempuan dengan mencontoh Fatimah. Sosok Fatimah yang dekat dengan nabi jadi alasan kuat kenapa memulainya dari Fatimah.

Salah satu peristiwa besar Fatimah membela   Nabi Muhammad terjadi saat ayahnya dilempari orang-orang dengan kotoran ketika bersujud di Ka’bah. Fatimah lalu membersihkan kotoran-kotoran dari badan Nabi Muhammad dan berteriak murka kepada para pengganggu itu. Namun, ia tidak melempar kembali kotoran itu ke pengganggu.

Konteks kekinian, ada seorang remaja Prancis membunuh seorang guru karena dianggap menghina nabi. Fatalnya, anggapan itu ternyata hoax dan merugikan umat Islam. Dari sini, kita perlu hati-hati dan berpikir jernih saat ada yang menghina nabi. Dikhawatirkan itu adalah jebakan untuk memancing kerusakan lebih besar yang dijadikan alasan menyerang umat Islam. Hal ini bukan berarti kita tidak boleh menunjukkan sifat marah saat itu berkaitan dengan Nabi Muhammad. Namun, karena Muhammad adalah manusia mulia maka cara membelanya juga harus elegan dan terhormat pula. Begitu menyikapi adanya majalah yang membuat kartun Nabi Muhammad. Kita perlu curiga jangan-jangan itu adalah media propoganda sebelum membuat kebijakan baru yang menekan umat Islam. Dengan adanya emosi yang berlebihan maka mereka punya kesempatan menjelekkan ajaran Rasulullah. Bisa juga majalah Prancis yang menistakan Nabi Muhammad adalah strategi mencari kue iklan. Dengan jadi sorotan media internasional, mereka punya daya jual lebih.

Membela Rasulullah ala Fatimah adalah bersikap tegas dan terukur. Untuk mengimbangi narasi jelek tentang Nabi Muhammad, Fatimah sering membagikan makanan kepada orang Mekkah. Ia menegaskan, tindakan itu adalah hal yang diajarkan sang ayah. Dari sini ada dua tawaran solusi terkait cara mencintai Rasulullah dan menyikapi penghinaan kepadanya.

Pertama, mengkaji ulang model membela Nabi Muhammad dengan acara terhormat. Menjadi kan sejarah kisah hidup orang terdekat Rasullullah dalam menunjukkan rasa cinta kepada nabi. Salah satunya menjadikan Fatimah Az-Zahra sebagai role model dengan tetap menuntut ilmu di sela-sela kesibukan rumah tangga.

Kedua, perempuan Indonesia perlu menyadari bahwa ia punya tanggungan  perjuangan memperbaiki umat lewat mendidik anak turunnya sesuai ajaran Rasulullah. Pendidikan akhlak anak sedemikian penting dan berat, sehingga tidak bisa lagi semata-mata diserahkan kepada sekolah atau madrasah. Dengan begitu, nanti sang anak bisa menjadi iklan berjalan di atas bumi sebagai umat Muhammad SAW. Berjalan, berpikir dan bertindak sesuai tuntunan Rasulullah. Dengan begitu, keagungan nama Muhammad SAW tetap terjaga.

Tulisan ini, mencoba dengan sederhana mengembalikan ingatan tentang Rasulullah. Umumnya cerita kepahlawanan dan keteladanan betapapun sederhananya bisa menjadi batu pijakan dalam bersikap. Rasulullah Saw diutus untuk menyempurnakan akhlak, sehingga akan terjadi kontrakdiktif bila membela nabi dengan cara bar-bar dan tidak terukur.

Semoga Allah meridhoi.

Penulis: Syarif Abdurrahman

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Gelombang PHK Media Berlanjut, Peran Komite Publisher Rights Dipertanyakan

Gelombang PHK Media Berlanjut, Peran Komite Publisher Rights Dipertanyakan

Sapi Kurban Presiden Prabowo Berbobot 893 kg Dibeli dari Kediri

Sapi Kurban Presiden Prabowo Berbobot 893 kg Dibeli dari Kediri

Belasan Santri di Blitar Diduga Keracunan Menu Sarapan Ponpes

Puluhan Warga Blitar Diduga Keracunan Makanan Posyandu

  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15244 shares
    Share 6098 Tweet 3811
  • Eks Kapolres Trenggalek Terungkap Bawa Arca Durga ke Bogor

    2790 shares
    Share 1116 Tweet 698
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16567 shares
    Share 6627 Tweet 4142
  • Jatim Provinsi Termaju ke-4 di Indonesia, di atas Jabar dan Jateng

    807 shares
    Share 323 Tweet 202
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10852 shares
    Share 4341 Tweet 2713

 

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist


Warning: array_sum() expects parameter 1 to be array, null given in /www/wwwroot/Bacaini/wp-content/plugins/jnews-social-share/class.jnews-social-background-process.php on line 112