• Login
  • Register
Bacaini.id
Friday, May 23, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Masyarakat Tulungagung Perkuat Kerukunan Lewat Tradisi Tiban

ditulis oleh Editor
19/06/2022
Durasi baca: 3 menit
506 38
0
Masyarakat Tulungagung Perkuat Kerukunan Lewat Tradisi Tiban

Peserta tiban, cambuk lawannya dengan pecut njalin. Foto: Bacaini/Setiawan

Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Puluhan masyarakat dari berbagai daerah menunjukan keperkasaanya, dalam pagelaran seni tiban. Tradisi tiban ini merupakan budaya asli Tulungagung, selain untuk mendatangkan hujan, tradisi ini juga mempererat kerukunan masyarakat.

Pagelaran tradisi tiban, digelar di Lapangan Desa Pucung Lor, Kecamatan Ngantru, Tulungagung, Minggu, 19 Juni 2022. Peserta yang hendak mengikuti tiban harus mengantri terlebih dahulu di bawah panggung setinggi kurang lebih dua meter.

Setelah itu, peserta akan disuruh naik ke atas panggung, untuk menentukan lawan yang sepadan. Peserta tiban terdiri dari pemuda hingga laki-laki dewasa yang memiliki kondisi fisik baik serta bernyali tinggi.

Ada dua sesi disetiap babak dalam pertunjukan tiban. Setiap peserta diberikan kesempatan mencambuk lawannya dengan pecut njalin sebanyak tiga kali secara bergantian. Peserta yang mendapatkan giliran dicambuk, akan diberikan helm modifikasi untuk keselamatan.

Sebelum mencambuk menggunakan pecut njalin, peserta diharuskan untuk menari terlebih dahulu. Kemudian, setelah selesai, setiap peserta harus berjabat tangan tanpa ada rasa dendam antar satu sama lain di luar panggung tiban.

Ketua Panitia pagelaran tiban, Binti Luklukah mengatakan bahwa tiban merupakan salah satu budaya asli dari Tulungagung yang diharapkan bisa terus terjaga dan dilestarikan oleh para generasi muda. Pagelaran tiban ini juga menjadi serentetan kegiatan peringatan hari Pancasila yang jatuh pada 1 Juni.

“Tradisi tiban kami kenalkan kepada generasi muda, agar bisa terus terjaga. Apalagi, melalui tradisi tiban ini nilai-nilai Pancasila bisa diterapkan oleh masyarakat, khususnya para peserta yang ikut serta,” kata Binti kepada Bacaini.id, Minggu, 19 Juni 2022.

Binti menjelaskan, dalam kepercayaan masyarakat Tulungagung, tradisi tiban ini bertujuan untuk mendatangkan hujan. Menurutnya, ketika musim kemarau, banyak sumber mata air yang hilang. Oleh karena itu, dilakukanlah tradisi tiban.

“Tiban ini juga untuk memastikan kebutuhan air masyarakat tercukupi. Sudah menjadi kepercayaan, ketika kekeringan terjadi maka dilakukanlah tradisi tiban dengan harapan bisa turun hujan,” jelasnya.

Peserta yang turut serta memeriahkan pagelaran tiban ini, lanjutnya, berasal dari berbagai daerah. Selain dari Tulungagung, peserta juga datang dari Blitar, Ponorogo dan Trenggalek. Bahkan, pelaku budaya tradisi tiban dari Desa Wajak juga turut hadir dalam pagelaran ini.

“Awal mula tradisi tiban di Tulungagung memang berasal dari Desa Wajak, Kecamatan Boyolangu,” imbuhnya.

Sementara itu, salah satu peserta, Tamat menambahkan, dalam pagelaran tiban kali ini dia sudah naik panggung sebanyak dua kali. Menurutnya, tradisi tiban ini sudah menjadi hobi yang sudah dilakoninya sejak SD.

“Di mana ada pagelaran tiban, pasti sebisa mungkin saya akan ikut. Ini sudah hobi saya sejak masih kecil,” kata Tamat.

Pria berusia 57 tahun itu mengungkapkan, setelah mengikuti tradisi tiban sudah tentu beberapa bagian tubuh mengalami luka robek akibat cambukan. Namun, luka tersebut tidak sebanding dengan rasa senang ketika naik panggung tiban.

“Ya pasti luka, ini luka saya ada di tangan, panggung dan perut. Luka ini bakal sembuh dengan sendirinya kok,” ungkapnya sambil menunjukkan luka yang dialaminya.

Menurut Tamat peserta tradisi tiban tidak boleh sembarangan. Peserta harus memiliki bekal pengetahuan tentang teknik-teknik tiban. Jika tidak, mereka hanya akan mendapatkan rasa sakit akibat cambukan. Selain itu peserta tiban juga harus memiliki nyali yang tinggi.

“Kalau ada peserta tiban yang marah ketika dicambuk, maka bisa dipastikan dia masih awam. Karena tiban ini sebenarnya adalah kesenian,” pungkasnya.

Penulis: Setiawan
Editor: Novira

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: tradisi tiban tulungagung
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Daop 7 Madiun Siapkan Layanan KA PSO Untuk 250.663 Pelanggan

Daop 7 Madiun Siapkan Layanan KA PSO Untuk 250.663 Pelanggan

Ragam Dialek di Jawa Timur: Dari Aneman, Mataraman, Hingga Arekan

Ragam Dialek di Jawa Timur: Dari Aneman, Mataraman, Hingga Arekan

Tradisi Nyadran Dam Bagong, Cara Warga Trenggalek Bersyukur

Tradisi Nyadran Dam Bagong, Cara Warga Trenggalek Bersyukur

  • Kejari Blitar Periksa Mak Rini Sebagai Saksi Kasus Korupsi

    Penyidikan Korupsi di Blitar Fokus ke Think Tank Eks Bupati

    636 shares
    Share 254 Tweet 159
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15273 shares
    Share 6109 Tweet 3818
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16570 shares
    Share 6628 Tweet 4143
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10854 shares
    Share 4342 Tweet 2714
  • Eks Kapolres Trenggalek Terungkap Bawa Arca Durga ke Bogor

    2796 shares
    Share 1118 Tweet 699

 

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist


Warning: array_sum() expects parameter 1 to be array, null given in /www/wwwroot/Bacaini/wp-content/plugins/jnews-social-share/class.jnews-social-background-process.php on line 112