Bacaini.id, BANGKALAN – Jika menganggap sate dan bebek sebagai satu-satunya makanan khas Madura, salah besar. Masyarakat Kabupaten Bangkalan punya kuliner tradisional yang disantap turun temurun, namanya Tajin Sobih.
Tajin Sobih adalah kuliner yang memiliki rumpun bubur. Masyarakat Madura kerap menyebut bubur sebagai tajin.
Tajin Sobih berasal dari Desa Sobih, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan. Menu ini memiliki beragam komposisi, seperti bubur putih, bubur coklat, bubur mutiara, klanteng/cetter, lopes, kuah santan, dan gula merah.
Salah satu penjual Tajin Sobih yang cukup populer bisa ditemukan di depan Stadion Bangkalan. Pembelinya bahkan harus antre untuk mendapatkan satu porsi Tajin Sobih yang nikmat. Harganya juga tak menyedot kantong, cukup Rp 5.000 per porsi.
“Tajin Sobih ini sudah jarang dijumpai. Ini makanan tradisional khas Bangkalan yang banyak disukai sejak dulu,” kata Sumrah, 72 tahun, pedagang Tajin Sobih.
Tak perlu memasang papan nama besar-besar bagi Sumrah untuk menjajakan dagangannya. Bermodal alas seadanya dan keranjang bambu, Sumrah mampu menyedot kehadiran pembeli setiap harinya.
Dalam sehari membuat Sumrah bisa menghabiskan 3 – 5 kilogram tajin. Setiap hari di mulai mangkal pukul 09.00 WIB di depan Stadion Bangkalan. Sumrah menunggu pembelinya hingga pukul 13.00 WIB jika tak keduluan habis.
“Men lok pajuh ajejeh nak, masok ka gang-gang romana oreng neng Demangan, Kraton (kalau tidak laku keliling, masuk ke gang-gang rumah di Demangan, Kraton),” kata Sumrah.
Berjualan Tajin Sobih sudah dilakukannya selama bertahun-tahun. Tak sekedar mencari keuntungan, Sumrah gigih berjualan untuk merawat makanan kuliner Madura agar tidak punah.
Penulis: A. Rusdi
Editor: HTW
Tonton video :