• Login
  • Register
Bacaini.id
Wednesday, July 2, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Legenda Candi Dadi Tulungagung dan Mitos Kutukan Jomblo

ditulis oleh Editor
16/12/2022
Durasi baca: 2 menit
620 6
0
Legenda Candi Dadi Tulungagung dan Mitos Kutukan Jomblo

Penampakan Candi Dadi Tulungagung. Foto: Bacaini/Setiawan

Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Di sebuah Dusun di Tulungagung terdapat sebuah mitos tentang kutukan jomblo hingga usia tua bagi penduduknya. Mitos jomblo ini seringkali dikaitkan dengan keberadaan Candi Dadi di Tulungagung.

Mitos kutukan jomblo diperuntukan bagi masyarakat yang tinggal di Dusun Kedungjalin, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung. Dusun tersebut berada tidak jauh dari Candi Dadi. Mitos ini sudah menjadi cerita turun-temurun masyarakat sekitar, bahkan sampai sekarang masih ada masyarakat yang meyakininya.

Juru Kunci Candi Dadi, Andi Pamuji menceritakan, mitos jomblo yang ada di Dusun Kedungjalin ini bermula dari cerita lampau yang berkaitan dengan Candi Dadi. Dimana dalam cerita tersebut, ada seorang pangeran yang ingin melamar seorang putri dari Dusun Kedungjalin.

Putri tersebut mau menerima lamaran, apabila sang pangeran bisa membuat empat candi dalam waktu satu malam. Namun, sebenarnya persyaratan itu hanya sebagai dalih untuk menolak lamaran pangeran.

“Akhirnya pangeran itu memulai membuat candi seperti persyaratan yang diminta oleh putri. Ketika sang pangeran sudah menyelesaikan tiga candi, sang putri merasa bingung dan akhirnya memunculkan sebuah trik yang licik,” cerita Andi kepada Bacaini.id, Jumat, 16 Desember 2022.

Lanjut Andi, ketika candi keempat hampir diselesaikan oleh sang pangeran, putri tersebut meminta ibu-ibu di Dusun Kedungjalin untuk membunyikan lesung, agar pengeran mengira waktu membuat candi sudah habis.

“Akhirnya pengeran menghentikan untuk membuat candi. Dan setelah itu pangeran baru sadar bahwa dia sudah dibohongi oleh putri. Candi yang tidak selesai itu, kini dimanakan Candi Urung,” imbuhnya.

Mengetahui tipu muslihat sang putri, akhirnya pangeran murka dan memberikan kutukan kepada perempuan di Dusun Kedungjalin tidak akan mendapatkan jodoh atau menikah hingga usia tua. 

“Memang ada sebuah mitos atau seperti kutukan bagi gadis-gadis akan sulit mendapatkan jodoh hingga usia tua. Mitos itu terkadang membuat kami takut,” tutur seorang warga Dusun Kedungjalin, Zaenap.

Namun menurut perempuan berkerudung itu, juga banyak masyarakat yang sudah tidak mempercayai mitos tersebut. Karena saat ini banyak gadis yang sudah mendaptkan jodoh. Tapi anehnya, kutukan itu seakan berbalik kepada nasib perjaka yang kini sulit mendapatkan jodoh.

“Contohnya saya yang sudah mendapatkan jodoh ketika usia muda. Tapi sekarang sebaliknya, banyak jaka yang tidak menikah dan sulit mendapatkan jodoh,” jelasnya.

Candi Urung merupakan salah satu dari empat candi yang dibuat oleh pangeran tersebut. Dan candi yang paling pertama dibuat adalah Candi Dadi. Artinya Candi Dadi dan Candi Urung masih memiliki kaitan dalam cerita rakyat tersebut.

Penulis: Setiawan
Editor: Novira

Tonton video:

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: candi dadi tulungagungmitos jomblo
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Besar Kepala Jangkiti Pemuda Indonesia yang Belajar di Belanda

Besar Kepala Jangkiti Pemuda Indonesia yang Belajar di Belanda

Penentu Penerimaan Siswa Baru Jalur Zonasi Bukan Lokasi Rumah

17 SMP Negeri di Tulungagung Kekurangan Pendaftar

Upacara dan Tasyakuran Hari Bhayangkara Ke-79, Mbak Wali Harapkan Sinergitas dan Soliditas Terus Terjalin

Upacara dan Tasyakuran Hari Bhayangkara Ke-79, Mbak Wali Harapkan Sinergitas dan Soliditas Terus Terjalin

  • Sound Horeg Haram, Ini Alasan Fatwa Ponpes Besuk Pasuruan

    Sound Horeg Haram, Ini Alasan Fatwa Ponpes Besuk Pasuruan

    695 shares
    Share 278 Tweet 174
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15368 shares
    Share 6147 Tweet 3842
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16587 shares
    Share 6635 Tweet 4147
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10860 shares
    Share 4344 Tweet 2715
  • Insiden Makan Siang Wapres Gibran di Blitar: Paspampres Halau 3 Mahasiswa

    1121 shares
    Share 448 Tweet 280

 

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist