• Login
  • Register
Bacaini.id
Thursday, June 12, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Larung Sembonyo, Upacara Labuh Laut Kebanggaan Nelayan Prigi Trenggalek

ditulis oleh Editor
21/05/2024
Durasi baca: 2 menit
594 6
0
Larung Sembonyo, Upacara Labuh Laut Kebanggaan Nelayan Prigi Trenggalek

Larung Sembonyo, Upacara Labuh Laut Kebanggaan Nelayan Prigi Trenggalek. (foto/Bacaini)

Bacaini.id, TRENGGALEK – Larung Sembonyo merupakan tradisi masyarakat nelayan Pantai Prigi Desa Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek Jawa Timur yang hingga kini masih lestari.

Upacara adat dengan ritual melarung sesaji berupa patung sepasang penganten serta tumpeng agung ke pantai selatan itu diketahui telah masuk ke dalam kalender wisata.

Menurut Suparlan, salah satu tokoh masyarakat di Watulimo, Larung Sembonyo merupakan ungkapan rasa syukur nelayan atas hasil tangkapan ikan pantai selatan yang melimpah.

Mengacu folklore (cerita rakyat) yang berkembang di masyarakat pesisir Watulimo, upacara adat larung sembonyo terkait erat dengan kisah perkawinan Raden Tumenggung Yudho Negoro dengan Putri Gambar Inten.

“Kisah itu muncul bersamaan dengan upaya membuka wilayah Prigi,” tuturnya. Pernikahan itu berlangsung pada hari Senin Kliwon penanggalan Jawa.

Berangkat dari peristiwa pernikahan itu, konon Raden Tumenggung kemudian meminta setiap tahun diperingati dengan upacara labuh laut Larung Sembonyo, yakni melarung sesaji ke pantai selatan.

Sebagai bagian dari hiburan, upacara larung sembonyo selalu diiringi dengan kesenian tayub dan jaranan. Menurut Suparlan, Larung Sembonyo lebih pada ungkapan rasa syukur masyarakat nelayan.

Terutama terkait hasil tangkapan ikan yang melimpah. “Termasuk doa tidak terjadi musibah sehingga dapat meningkatkan perekonomian nelayan dan masyarakat serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Trenggalek,” pungkasnya. 

Sementara itu upacara larung sembonyo dihadiri Bupati Trenggalek Moch Nur Arifin atau Mas Ipin yang menyampaikan rasa syukurnya telah diberi kesehatan dan kesadaran sehingga bisa melestarikan budaya leluhur.

“Semoga kita senantiasa diberikan kesehatan kelancaran sampai sekarang,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu Mas Ipin mengajak warga masyarakat mendoakan nelayan yang menjadi korban laka laut dan belum ditemukan. Seperti diketahui pada tahun 2023 terjadi laka laut yang melibatkan 8 nelayan.

Mas Ipin juga mengatakan banyak para ahli menyatakan cuaca semakin tidak menentu akibat krisis iklim. Imbasnya nelayan semakin sulit menangkap ikan, di mana kesulitan itu diharapkan menjadi refleksi.

“Laut ini adalah lahan rejeki, wadah makan kita jangan kotori dengan sampah. Masak kita mau makan dengan sampah. Jagalah alam ini dengan tidak membuang sampah sembarangan. Kemudian tidak melakukan pembalakan liar, menebang pohon sembarangan. Dengan begitu alam akan lebih terjaga,” ungkapnya.

Mas Ipin juga menyinggung infrastruktur di sekitar Prigi yang semakin baik. Adanya Jalur Lintas Selatan (JLS) yang tersambung dengan Tulungagung diharapkan bisa berdampak positif pada ekonomi masyarakat.

Juga diumumkan kepada masyarakat di kawasan Teluk Prigi bahwa pada 7-8 Juni 2024 Kabupaten Trenggalek menjadi tuan rumah ajang Putri Otonomi Indonesia. Acara yang berlangsung akan dihadiri banyak tamu dari berbagai daerah, bahkan dari luar negeri.

Mas Ipin berharap warga Trenggalek bisa memanfaatkan momentum dengan sebaik-baiknya. (*)

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: nelayan pantai selatanTradisi Larung Sembonyoupacara adat
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Usai Pamit di Medsos, Karyawan RS Universitas Brawijaya Malang Ditemukan Tewas  

Kisah Kelam Kediri, Lahir dari Tumpahan Darah dan Air Mata

Misteri Cacing Mini Bercahaya di Kedalaman 7.200 kaki Terkuak

Misteri Cacing Mini Bercahaya di Kedalaman 7.200 kaki Terkuak

Petani Wanita Doko Kediri Sukses Budidaya Pakcoy

Petani Wanita Doko Kediri Sukses Budidaya Pakcoy

  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15320 shares
    Share 6128 Tweet 3830
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16578 shares
    Share 6631 Tweet 4145
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10857 shares
    Share 4343 Tweet 2714
  • Warna Bulu Kucing Ternyata Menunjukkan Wataknya

    4960 shares
    Share 1984 Tweet 1240
  • Eks Kapolres Trenggalek Terungkap Bawa Arca Durga ke Bogor

    2801 shares
    Share 1120 Tweet 700

 

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist