TULUNGAGUNG – Berita duka kembali datang dari tenaga kesehatan yang merawat pasien Covid-19. Tiga perawat meninggal dunia dalam sehari di sejumlah klinik di Jawa Timur.
Sri Poerwati, perawat Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Iskak Tulungagung meninggal dunia pada hari Jumat, 22 Januari 2021 jam 18.45 WIB. Dia adalah perawat yang bertugas di Poli Covid-19 dan setiap hari merawat pasien yang terkonfirmasi.
“Almarhum meninggal dunia kemarin malam karena Covid-19. Kami semua sangat kehilangan atas kepergian ini,” kata Kabid Pelayanan RSUD Dr. Iskak, Mohamad Rifai saat dihubungi Bacaini.id, Sabtu 23 Januari 2021.
baca ini Pemprov Jatim Perpanjang PPKM
Di Kabupaten Tulungagung, data penyebaran Covid-19 pada tanggal 23 Januari 2021 menunjukkan 46 orang meninggal dunia, 167 orang menjalani isolasi, 200 orang dirawat di rumah sakit, dan angka kesembuhan sebanyak 1.525. Jumlah keseluruhan kasus Covid-19 di Tulungagung sebanyak 1.938.
Sri Poerwati bukan satu-satunya perawat yang meregang nyawa karena menjalankan tugas kemanusiaan. Berita duka berikutnya datang dari Puskesmas Ngraho Kabupaten Bojonegoro yang mengabarkan kematian Sutiyono. Dia adalah perawat Puskesmas yang meninggal dunia pada hari Sabtu pukul 00.10 WIB akibat terpapar Covid.
baca ini Klaster Ponpes Merajalela di Kabupaten Blitar
Belum kering air mata rekan sejawatnya atas kepergian Sri Poerwati dan Sutiyono, kabar kematian muncul dari Rumah Sakit Panti Waluyo Malang. Christiana Mianita Oktavia, perawat rumah sakit tersebut menghembuskan nafas setelah berjuang melawan Covid-19.
“Almarhum meninggal dunia pada hari Sabtu, 23 Januari 2021, pukul 06.20 WIB,” tulis akun twitter resmi Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Timur.
Kepergian tiga perawat dalam waktu kurang dari 24 jam ini menjadi duka tenaga kesehatan di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa ancaman Covid-19 bukan hisapan jempol belaka.
Kediri Perpanjang PPKM
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar memperpanjang Pembatasan Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga 8 Februari 2021. Perpanjangan ini merujuk hasil evaluasi PPKM tanggal 22 Januari 2021.
Pada parameter tingkat kematian akibat Covid-19 masih tinggi bahkan meningkat. Parameter nasional untuk tingkat kematian sebesar 3 persen, sementara di Kota Kediri pada tanggal 6 Januari 2021 sebesar 8,48 persen dan 21 Januari sebesar 9,80 persen.
Abu Bakar menyampaikan Pemerintah Kota Kediri memperpanjang PPKM hingga 8 Februari 2021 dengan dua upaya strategis tambahan. Pertama, orang dengan komorbid agar melakukan work from home (WFH) dan membatasi diri tidak berpergian keluar rumah.
Kedua, mendorong lebih banyak penyintas covid-19 untuk melakukan donor plasma dalam Gerakan Donor Plasma Konvalesen (Gedor Pasen). “Saya harap semua masyarakat bisa mematuhi aturan ini. Supaya bersama-sama kita dapat meminimalisir persebaran covid-19,” ujar Abu Bakar. (HTW)