KEDIRI – Komisi Pemilihan Umum bersama Bawaslu Kabupaten Kediri menetapkan pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Hanindhito Himawan Pramono dan Dewi Mariya Ulfa sebagai calon tunggal dalam pilkada 2020. Penetapan dilakukan di posko kemenangan pasangan Dhito – Dewi di Desa Paron, 23 September 2020.
Komisioner Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU kabupaten Kediri, Anwar Anshori menyerahkan SK ketetapan kepada Dhito. Dia juga menjelaskan teknis persiapan dana kampanye yang harus dipatuhi kandidat. “Akan dibuat rekening khusus untuk dana kampanye,” kata Anshori.
SK penetapan nomor 582 yang ditandatangani Ketua KPU Kabupaten Kediri Ninik Sunarmi ini memutuskan pilkada Kabupaten Kediri tahun 2020 hanya diikuti satu pasangan calon. Sedangkan untuk pengundian dan penetapan tata letak akan dilakukan besok, 24 September 2020 dengan dihadiri pasangan calon.
Seiring penetapan pasangan itu sebagai calon, Dhito dan Dewi juga mendapatkan fasilitas pengawal pribadi. Pengamanan ini dilakukan oleh personil Polres Kediri. “Pasangan wajib didampingi oleh PAM,” kata Kabag Ops Polres Kediri Kompol Didik Warsianto.
Menurut Didik, pengawalan pribadi ini akan mengamankan kegiatan dari awal kampanye hingga pelantikan pasangan calon. Masing-masing kandidat mendapat dua walpri (pengawalan pribadu) untuk paslon dan dua pengemudi.
Sementara itu, setelah menerima surat penetapan dari KPU, Dhito mengatakan bersiap mengikuti tahapan kampanye. “Sekarang dalam proses pembutan rekening untuk dana kampanye yang akan dimulai pada tanggal 26 September besok,” kata Dhito.
Karena hanya satu pasangan calon, Dhito berharap pilkada ini dilakukan dengan santun. “Dengan tidak menjelekkan satu sama lain dan terus menjaga hubungan baik, semoga hasil pilkada ini nantinya menjadi hasil yang terbaik untuk masyarakat Kabupaten Kediri,” ucap Dhito.
Berkaitan dengan pandemi, Dhito menghimbau siapapun yang turut serta dalam pilkada kali ini tetap mematuhi protokol kesehatan.
Disinggung mengenai kesiapan mengahadapi kotak kosong, Dhito mengaku tidak ada kesiapan khusus. Namun dia mengakui jika melawan kotak kosong memiliki tingkat kesulitan sendiri. “Kotak kosong tidak terukur pergerakannya, tidak bisa dimonitor, beda dengan menghadapi pasangan calon yang lebih bisa dimonitor,” tambahnya. (Advertorial)