Bacaini.id, TRENGGALEK – Seorang warga asal Trenggalek dikabarkan meninggal dunia usai terlibat bentrok antar perguruan silat di Taiwan. Bentrokan tersebut diduga akibat saling ejek di media sosial.
Sekretaris Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Trenggalek, Ari Hartono membenarkan kabar kematian warga Trenggalek yang menjadi pekerja migran di Taiwan. Korban yang diketahui beralamat di daerah Prigi terlibat tawuran antar perguruan silat di stasiun kereta api Taiwan.
“Kabar yang kami terima, tawuran tersebut dimulai dari saling ejek dan menantang di media sosial. Kemudian dilanjutkan dengan tawuran yang dilakukan di stasiun kereta api,” kata Ari dikonfirmasi Bacaini.id, Selasa, 5 September 2023.
Menurutnya, bentrokan tersebut melibatkan dua kelompok. Satu kelompok beranggotakan enam orang, sementara kelompok lainnya sebanyak 23 orang. Ari juga mengkonfirmasi adanya warga Trenggalek yang meninggal dunia dalam insiden tersebut. “Info awal yang meninggal satu orang, asal daerah Prigi, satunya lagi masih kritis, yang masih kritis itu saudara kembarnya,” imbuhnya.
Saat ini Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Trenggalek tengah melakukan koordinasi dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Kapolsek Watulimo AKP Zainudin mengaku telah menerima informasi terkait insiden tawuran tersebut. Ia membenarkan korban bernama Fanani beralamat di Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo. “Korban meninggal dunia bernama Fanani, warga Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo. Kami dapat informasinya begitu, kalau untuk kronologisnya kita belum tahu,” ungkap Zainudin.
Ia menambahkan, selain satu korban meninggal dunia, ada pula satu korban lain yang saat ini dalam kondisi kritis dan tengah mendapat perawatan medis. Kedua korban juga masih berada di Taiwan. Polisi juga telah menemui keluarga korban. “Kedua korban masih dalam penanganan di Taiwan. Keluarga korban sendiri masih belum mau cerita, kita juga belum berani bertanya lebih jauh,” pungkasnya.
Penulis: Aby
Editor: Novira