Bacaini.ID, KEDIRI – Kontaminasi arsenik mengancam lingkungan pertanian.
Agar terhindar dari risiko arsenik para ilmuwan menyarankan pemilihan bibit padi, pengelolaan sawah, penggilingan gabah hingga memasak yang benar pada beras.
Arsenik merupakan unsur kimia alami, sering disebut sebagai metaloid beracun, yang tersebar luas di kerak bumi, air, dan tanah.
Senyawa arsenik diketahui dapat berupa organik dan anorganik.
Arsenik anorganik sangat beracun dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius, termasuk kanker.
Studi yang diterbitkan jurnal The Lancet Planetary Health mengatakan bahwa sawah di seluruh dunia dipenuhi oleh racun ini.
Beras yang menjadi makanan pokok sebagian besar penduduk bumi adalah komponen penting dalam penelitian tersebut.
Seperti yang sudah diketahui, sawah selalu tergenang air selama padi tumbuh di atasnya.
Ini membuat arsenik lebih mudah diserap tanaman padi, dan sebagian arsenik tersebut dapat berakhir di bulir padi.
Setelah bertahun-tahun melakukan uji coba di lahan terbuka, para peneliti melaporkan kondisi iklim yang diperkirakan terjadi pada pertengahan abad.
Kondisi iklim yang akan meningkatkan aliran arsenik anorganik dari tanah ke tanaman hingga biji-bijian.
Hasil penelitian menunjukkan, peningkatan kadar arsenik ini secara signifikan dapat meningkatkan terjadinya penyakit jantung, diabetes, dan dampak kesehatan non-kanker lainnya.
Arsenik dalam Beras
Arsenik terdapat secara alami di banyak tanah dan perairan.
Di sawah yang tergenang air, oksigen berkurang. Mineral besi yang biasanya mengikat arsenik menjadi larut, dan arsenik lebih mudah bergerak.
Namun kondisi ini tergantung pada geologi setempat, sumber irigasi, jenis tanah, dan praktik pertanian semuanya membentuk kadar gabah.
Di berbagai negara, irigasi yang memanfaatkan air tanah kaya arsenik dapat meningkatkan kadar arsenik dalam biji-bijian.
Karenanya, memberi waktu pada sawah untuk menjadi kering dengan menanam tanaman lain, jagung misalnya, memungkinkan oksigen kembali yang dapat menahan arsenik berkembang.
Varietas juga berbeda dalam hal seberapa kuat mereka mengangkut arsenik dari akar ke biji-bijian, sehingga jenis padi juga menentukan kasar arsenik yang dikandung bulirnya.
Langkah pascapanen juga penting. Metode penggilingan dan pemasakan dapat mengurangi jumlah arsenik yang bakal dikonsumsi.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif