Bacaini.ID, TRENGGALEK – Infrastruktur jalan di Kabupaten Trenggalek masih menghadapi tantangan besar. Hingga saat ini, klasifikasi jalan mantap di wilayah tersebut baru mencapai 66,89 persen dan diperkirakan belum mampu menembus angka 80 persen hingga akhir 2025.
Ketua Komisi III DPRD Trenggalek, Wahyudianto, menyatakan bahwa capaian tersebut belum mencakup kegiatan infrastruktur dari APBD Perubahan 2025 yang masih dalam proses kalkulasi. Meski demikian, ia mengakui bahwa target peningkatan jalan mantap sulit dicapai dalam waktu dekat.
“Kondisi jalan kita saat ini baru 66 persen yang nilainya masuk klasifikasi mantap. Itu pun belum termasuk kegiatan infrastruktur pada APBD Perubahan 2025 yang belum dikalkulasikan,” ujarnya.
Menurutnya, untuk mencapai 100 persen jalan mantap, dibutuhkan anggaran yang sangat besar, yakni sekitar Rp 1,2 triliun.
Sementara itu, kemampuan keuangan daerah dinilai belum memadai, bahkan sebagian masih mengandalkan pinjaman.
“Kalau ingin 100 persen jalan mantap, anggarannya harus Rp 1,2 triliun. Tapi dengan kondisi kita saat ini, saya yakin belum bisa sampai 80 persen sampai akhir tahun ini,” lanjutnya.
Wahyudianto juga menyoroti alokasi anggaran pada rancangan APBD mendatang yang disebutnya tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Menurut dia, hanya terdapat pergeseran kecil antar-sektor, tanpa ada peningkatan signifikan untuk sektor infrastruktur jalan.
“APBD depan kita secara umum hampir sama dengan tahun ini. Tidak jauh berbeda, hanya pergeseran alokasi di beberapa sektor,” katanya.
Ia menekankan pentingnya perencanaan pembangunan jalan yang menyeluruh dan memperhatikan konektivitas antar-ruas. Pembangunan yang tidak terintegrasi dikhawatirkan hanya akan menimbulkan kerusakan kembali di titik-titik lain yang belum tersentuh perbaikan.
“Harus direncanakan secara utuh. Jangan sampai satu titik diperbaiki, tapi bagian jalan lain yang terhubung justru rusak. Akhirnya setelah proyek selesai, kerusakan tetap terjadi,” pungkasnya. (ADV)
Penulis : Aby Kurniawan