• Login
  • Register
Bacaini.id
Sunday, May 11, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Kisah Nike, Korban Longsor Yang Tertimpa Balok Kayu di Nganjuk

ditulis oleh redaksi
16/02/2021
Durasi baca: 4 menit
764 15
0
Kisah Nike, Korban Longsor Yang Tertimpa Balok Kayu di Nganjuk

Nike (kiri) berada di pengungsian bersama keluarganya. Foto: Bacaini/Karebet

Malam belum turun saat Nike membersihkan rumah. Hujan yang turun sejak selepas Duhur tak kunjung reda. Warga Dusun Selupuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk memilih berdiam di dalam rumah.

Usai memandikan Anisa, anak bungsunya yang berusia 1,5 tahun, Nike bersiap sholat Maghrib. Dengan penerangan seadanya, Nike bersama dua anaknya Anisa dan Salwa menuju kamar untuk sholat berjamaah. Sejak sore aliran listrik di permukiman itu putus.

Dipimpin Heri, suaminya, keluarga kecil ini sholat berjamaah tanpa firasat apapun. Mati lampu bukan hal baru di kampung yang terletak di lereng tebing ini. Apalagi jika kondisi hujan dalam waktu lama.

“Saat kami hampir selesai berdoa, ada suara gemuruh yang cukup kencang, seperti mesin mobil yang tak kuat menanjak,” tutur Nike kepada Bacaini.id yang ditemui di lokasi pengungsian SDN 1 Ngetos, Senin 15 Februari 2021.

baca ini Petaka di Hari Valentine 20 Orang Hilang di Nganjuk

Merasa tak terjadi apa-apa, Nike dan keluarganya terus berdoa. Suara gemuruh tanah longsor tenggelam oleh berisik air hujan yang menghantam atap rumahnya.

Keempatnya tersadar bahaya mengancam saat mendengar teriakan orang-orang di luar rumah. Tak berpikir panjang mereka berlari ke luar, menembus kegelapan bersama warga kampung yang menyelamatkan diri. Tak satupun benda yang mereka bawa selain pakaian yang melekat saat sholat.

Dalam kegelapan Nike sempat terjatuh. Kakinya tertimpa kayu rumah dan menghentikan pelariannya. Nike tertelungkup dengan kaki terjepit kayu. Ia tak bisa berdiri selain meneriakkan Allahu Akbar.

Matanya terpejam saat runtuhan tanah menimpa sebagian rumahnya. Dia selamat. Longsoran itu menerjang bagian lain rumahnya. Entah jika tak sempat berlari usai sholat Maghrib tadi.

Suami dan dua anaknya selamat. Demikian pula orang tuanya yang tinggal di rumah sama berhasil lolos dari maut. Namun ibunya Supinem harus merintih kesakitan lantaran potongan kayu menimpa kakinya.

Baca ini Alarm Rusak Warga Tak Mendengar Peringatan Longsor

“Semua keluarga saya selamat, ditolong tetangga lain yang selamat. Kami saling membantu menyelamatkan diri,” katanya.

Menurut Nike, tak ada suara alarm atau sirine peringatan sebelum longsor terjadi. Karena itu dia tidak merasa takut dan masih tenang di rumah saat hujan deras mengguyur. “Alarmnya tidak bunyi, saya pikir tidak ada apa-apa,” katanya.

Kini rumah Nike yang dibangun dengan jerih payah suaminya sebagai tukang batu rata dengan tanah. Tak ada bagian yang bisa ditempati meski sejengkal. Reruntuhan tanah masih menimbun rumahnya bersama bangunan lain di kampung itu.

Setidaknya Nike masih bersyukur seluruh anggota keluarganya selamat. Tak seperti Yatmi, perempuan 52 tahun yang kehilangan anak dan menantunya dalam musibah itu.

Dengan raut muka sedih, Yatmi menceritakan malam kelabu yang merenggut keluarganya. Pada saat itu, dia mendengar suara yang sangat keras, mirip angin puting beliung. Berbeda dengan Nike yang tetap tenang di rumah, Yatmi langsung menyelamatkan diri menuju kamar mandi. Saat kejadian, dia sendiri sendiri. Rumahnya lolos dari sergapan longsor, tetapi tidak dengan rumah anaknya. “Rumah anak saya tertimbun longsor karena berada di bawah tebing,” katanya.

Dia masih bersyukur karena kedua cucu kembarnya yang berusia enam tahun selamat dari musibah itu. Saat longsor menimbun orang tuanya, bocah itu sedang main di rumah saudaranya. Patmi kini harus menjadi nenek sekaligus orang tua bagi dua bocah malang itu.

Trauma Healing

Anggota Polres Nganjuk mengajak anak-anak bermain di pengungsian. Foto: Bacaini/Karebet

Siapapun yang melihat tragedi kemanusiaan ini pasti tersentuh. Termasuk Iptu Nanik Yuliati, Kanit Binmas Polsek Prambon yang tergerak melipur lara anak-anak korban bencana.

Siang itu anggota Polres Nganjuk ini terlihat bermain bersama anak-anak di pengungsian SDN 1 Ngetos. Segala daya upaya dia kerahkan demi membuat anak-anak itu tersenyum. Ketakutan masih membayang saat ditarik berlarian keluar rumah oleh orang tuanya.

“Ketakutannya bermacam-macam, tadi pagi ada yang masih nangis kalau ingat kejadian kemarin sore,” ujar Nanik.

Mayoritas anak-anak ini menyaksikan secara langsung peristiwa yang merenggut nyawa puluhan orang di kampung mereka. Bahkan ada yang kehilangan orang tua seperti cucu Yatmi.

Untuk memulihkan trauma mereka, Nanik mengajak beberapa polisi wanita bermain di pengungsian. Sebanyak 40 anak berada di tempat itu sambil menunggu upaya pemerintah menyediakan tempat tinggal baru.

“Polisi dan beberapa komunitas akan terus memantau perkembangan psikis mereka. Semoga bisa berlanjut baik seperti ini,” pungkasnya.

Penulis: Karebet
Editor: HTW

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: longsor nganjuk
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

First Landing Bandara Internasional Dhoho Diawali Citilink, Mas Dhito : Maskapai Lain Jangan Sampai Menyesal

Bandara Dhoho, Harapan Baru Pembangunan Jawa Timur Selatan

Dukung Pengembangan UMKM Trenggalek, Ajik Krisna Pasarkan Tumbler Bambu ke Bali

Dukung Pengembangan UMKM Trenggalek, Ajik Krisna Pasarkan Tumbler Bambu ke Bali

Jabat Ketua KONI, Etika Wabup Blitar Disoal Aktivis Anti Korupsi

Jabat Ketua KONI, Etika Wabup Blitar Disoal Aktivis Anti Korupsi

  • Eks Kapolres Trenggalek Terungkap Bawa Arca Durga ke Bogor

    Eks Kapolres Trenggalek Terungkap Bawa Arca Durga ke Bogor

    2788 shares
    Share 1115 Tweet 697
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15238 shares
    Share 6095 Tweet 3810
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16567 shares
    Share 6627 Tweet 4142
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10852 shares
    Share 4341 Tweet 2713
  • Warna Bulu Kucing Ternyata Menunjukkan Wataknya

    4952 shares
    Share 1981 Tweet 1238

 

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist


Warning: array_sum() expects parameter 1 to be array, null given in /www/wwwroot/Bacaini/wp-content/plugins/jnews-social-share/class.jnews-social-background-process.php on line 112