• Login
  • Register
Bacaini.id
Tuesday, July 15, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Kisah Kapal Pinisi yang Sarat Legenda dan Mitologi

ditulis oleh Editor
08/01/2025
Durasi baca: 3 menit
542 6
0
Kisah Kapal Pinisi yang Sarat Legenda dan Mitologi

Kisah Kapal Pinisi yang Sarat Legenda dan Mitologi (foto/Pinterest)

Bacaini.ID, KEDIRI – Perahu layar tradisional Pinisi asal Sulawesi merupakan karya seni leluhur yang sarat mitos dan cerita legenda.

Mahakarya ini lahir di Desa Ara, dan Lemo-lemo atau Tanah Lemo, tempat Pinisi modern pertama dibangun pada tahun 1906.

Namun jauh sebelum itu, sesuai legenda yang ada, sejarah kapal Pinisi terkait erat dengan kisah Sawerigading.

Siapa dia? Putra mahkota kerajaan Luwu, salah satu tokoh utama epos Bugis “Sureq Galigo” atau Ila Galigo yang ditulis oleh Colliq Pujie, perempuan bangsawan Bugis Melayu. 

Legenda Pinisi

Legenda mengatakan, untuk menghindari hubungan inses dengan saudara kembarnya, Sawerigading melakukan perjalanan ke negeri Tiongkok.

Dengan menggunakan kapal yang terbuat dari pohon welengreng atau pohon dewata, Sawerigading bertolak  menuju Tiongkok.

Ia bermaksud melamar putri Tiongkok bernama We Cudai. Setelah berpuluh tahun tinggal di Tiongkok dan bersumpah tidak akan pulang, Sawerigading akhirnya melanggar sumpahnya.

Ia tidak kuasa menolak keinginan istri dan anak cucunya yang penasaran melihat tanah kelahiran leluhur Sawerigading.

Dalam perjalanan pulang menuju Luwu, kapal Sawerigading dihantam badai dan pecah menjadi tiga bagian.

Legenda mengatakan, tiga bagian kapal Sawerigading terdampar di daerah Ara, Tanah Lemo dan Bira.

Di situlah kapal Sawerigading dirakit kembali dan kemudian diberi nama Kapal Pinisi. 

Sejarah Kapal Pinisi

Dikutip dari Ocean Earth Travels, kapal Pinisi dikaitkan dengan para pelaut Sulawesi pada abad ke-19.

Mereka menciptakan perahu baru dengan menggabungkan berbagai ide model perahu dari belahan dunia lain.

Mereka menggunakan layar persegi panjang besar yang disebut tanjaq, yang dipadukan dengan layar depan dan belakang seperti kapal-kapal Eropa.

Ciri khas Pinisi mengacu pada konfigurasi tiang, layar, dan tali-temali yang presisi. 

Pinisi tradisional mempunyai ciri konfigurasi dua tiang. Tiang besar di haluan dan tiang kecil di buritan sebagaimana struktur aslinya. Layar pinisi merupakan elemen penting.

Awalnya dilengkapi dengan tujuh hingga delapan layar yang berfungsi untuk menggerakkan angin.

Tidak seperti kebanyakan kapal Eropa, layar utama kapal Pinisi digulung pada tiang dan terbuka seperti halnya tirai.

Lambung kayu merupakan elemen fundamental dalam konstruksi pinisi.

Bagian perahu ini dirancang dengan tangan di mana ilmu pembuatan pinisi ini kemudian diturunkan dari generasi ke generasi.

Proses konstruksi kapal pinisi masih menggunakan tradisi lokal melalui upacara ritual yang dilakukan dari awal menebang pohon hingga peluncuran ke laut.

Pinisi bukan hanya kapal tradisional yang konsepnya telah mendunia, namun juga jadi simbol pengetahuan dan tradisi masyarakat yang adiluhung.

Penulis: Bromo Liem

Editor: Solichan Arif 

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: ila galigokapal pinisilegendamitologisawerigadingsejarah kapal pinisisulawesi
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Harga Emas dan Dollar yang Naik dan Imbas pada Rumah Tangga

Harga Emas dan Dollar yang Naik dan Imbas pada Rumah Tangga

Obok-obok PT Telkom, KPK Ungkap Kerugian Negara Rp 200 Miliar

KPK Masuk Blitar: Periksa 5 Saksi Korupsi Hibah Pokmas Jatim

Ketika Dua Pemimpin Berjabat Tangan di Brussels, Pintu Eropa Terbuka Lebih Lebar Bagi 270 Juta Warga Indonesia

Ketika Dua Pemimpin Berjabat Tangan di Brussels, Pintu Eropa Terbuka Lebih Lebar Bagi 270 Juta Warga Indonesia

  • Rayyan Dhika, Anak Tari Jalur Tuah Riau Yang Mendunia, Putra Nasabah PNM Mekaar

    Rayyan Dhika, Anak Tari Jalur Tuah Riau Yang Mendunia, Putra Nasabah PNM Mekaar

    955 shares
    Share 382 Tweet 239
  • Viral Ricuh Sound Horeg di Karnaval Malang, Warganet: Pantesan Haram

    607 shares
    Share 243 Tweet 152
  • KPK Masuk Blitar: Periksa 5 Saksi Korupsi Hibah Pokmas Jatim

    604 shares
    Share 242 Tweet 151
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15406 shares
    Share 6162 Tweet 3852
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16591 shares
    Share 6636 Tweet 4148

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist