Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Sebanyak 48 hewan ternak sapi di enam kecamatan Tulungagung suspek penyakit mulut dan kuku (PMK). Diduga, hal ini terjadi karena adanya hewan ternak dari luar kota yang masuk ke Tulungagung.
Dari 48 suspek PMK, 21 ekor sapi sudah dinyatakan sembuh, sedangkan 27 sisanya masih dalam proses penyembuhan dengan diberikan vitamin. Sampel air liur sudah diambil dan dikirimkan ke Pusat Veteriner Farma Surabaya.
“Saat ini kami tengah menunggu droping vaksi dari Pembrov Jatim,” kata Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo kepada Bacaini.id, Selasa, 7 Juni 2022.
Maryoto menjelaskan, puluhan hewan ternak yang berstatus suspek tersebar di enam kecamatan di Tulungagung yakni Kecamatan Ngunut, Rejotangan, Ngantru, Gondang, Pagerwojo dan Sendang.
Bupati juga terus mengimbau agar masyarakat bisa saling tukar informasi terkait dengan PMK, untuk melakukan pencegahan dini. Menurutnya, temuan suspek PMK ini diduga karena masuknya hewan ternak dari luar Tulungagung.
“Dugaan kami ada penularan dari luar Tulungagung, karena sebelumnya, Tulungagung masuk zona hijau untuk kasus PMK,” pungkasnya.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Tulungagung, Mulyanto menambahkan jika saat ini pihaknya masih menunggu hasil lab yang menunjukkan apakah hewan ternak tersebut memang positif terjangkit PMK.
Disinggung terkait ketersediaan vaksin PMK, Mulyanto mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mempersiapkan tim vaksinasi PMK yang terdiri dari dokter hewan dan petugas medis. Dalam hal ini Disnakeswan juga menggandeng pihak dari setiap desa, Bhabinkamtibmas serta Babinsa untuk penyaluran vaksin PMK.
“Perkiraan jadwal droping vaksin pada pertengahan Juni, namun sampai sekarang masih belum ada informasi lanjutan dari Pemprov,” imbuhnya.
Sementara itu, Kapolres Tulungagung AKBP Handono Subiakto mengatakan, dengan adanya temuan kasus suspek PMK, pihaknya akan memperketat penyekatan di perbatasan Tulungagung. Hal ini bertujuan untuk mencegah hewan dari luar daerah masuk ke Tulungagung.
“Personil gabungan juga telah melakukan pengecekan di wilayah perbatasan untuk memastikan hewan ternak yang masuk Tulungagung tidak terindikasi PMK,” kata AKBP Handono.
Menurutnya, lokasi penyekatan saat ini masih fokus dilakukan di jalan protokol. Sedangkan penyekatan di jalan tikus masih belum bisa maksimal.
“Maka dari itu, kami juga meminta kepada Satgas Desa untuk turut serta mengamankan wilayahnya masing-masing,” pungkasnya.
Penulis: Setiawan
Editor: Novira