KEDIRI – Pemerintah Kota Kediri terus memutar otak menyelesaikan dampak ekonomi warga yang terdampak pandemi Covid-19. Salah satunya dengan meluncurkan Kartu Sahabat (Santunan Bencana Tunai).
Rabu, 6 Mei 2020, sebanyak 2.498 paket subsidi dibagikan pemerintah kepada warga di Kelurahan Pojok, Bujel, dan Bangsal. Paket tersebut berisi Kartu Sahabat berisi saldo Rp 200.000 dan beras 10 kg. Saldo tersebut diperuntukkan membiayai kebutuhan hidup warga hingga satu bulan ke depan.
“Kalau dibilang tidak cukup, ya selalu kurang. Tapi kartu dan beras ini sangat saya butuhkan,” kata Abdul Kanan, 60 tahun, warga Kelurahan Bangsal penerima bantuan.
Menurut penjelasan petugas yang membagi, saldo di dalam kartu itu akan diisi kembali oleh pemerintah tiap awal bulan. Nilainya sama, RP 200 ribu per bulan. Berbeda dengan kartu ATM, kartu Sahabat bisa dicairkan kepada petugas yang berada di kantor Bank Jatim. Lembaga perbankan ini ditunjuk sebagai mitra Pemkot Kediri untuk menyalurkan dana tersebut.
Bagi Kanan yang tergolong usia lanjut, mekanisme mencairkan uang di Kantor Bank Jatim adalah persoalan sendiri. Kanan berharap pengambilan uang itu bisa diwakilkan kepada orang lain.
Meski jelas tak mencukupi biaya hidup satu bulan, setidaknya bantuan itu bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan Kanan yang hidup dengan anak dan tiga cucu. Tak ada satupun dari anggota keluarga itu yang bekerja. Usaha pemeliharaan anak burung milik anaknya tumbang oleh pandemi Corona.
Nasib yang sama dialami Zainul, 31 tahun, seorang pengemudi ojek online yang harus memarkir kendaraannya karena tak ada order. Padahal kewajiban menghidupi satu anak tak boleh berhenti. “Kami sudah tidak ada uang. Hanya saya masih bingung bagaimana cara mencairkan (kartu Sahabat),” kata Zainul, warga penerima kartu.
Meski ia akrab dengan gawai terkait pekerjaannya, tapi ternyata Zainul belum pernah menggunakan kartu ATM. Kartu Sahabat yang pencairannya datang ke Bank Jatim Kota Kediri merupakan pengalaman pertamanya.
Kartu Sahabat ini diberikan untuk semua warga Kediri selain TNI/Polri, ASN, Pegawai BUMN/BUMD, pegawai swasta maupun profesi yang berpenghasilan diatas UMK, serta pengusaha yang mampu.
Beras 10 kg dan uang tunai Rp 200 ribu tentu masih jauh dari standar kebutuhan hidup masyarakat. Namun upaya pemerintah atas ini patut diapresiasi. Dibutuhkan solusi yang lebih strategis dari Pemkot Kediri agar tidak memiliki nilai manfaat jangka pendek. Minimal cukup untuk hidup satu bulan dengan rasio anggota keluarga. (*)