KEDIRI – Untuk kesekian kalinya sejumlah pemudik terpaksa memutar balik dan dilarang masuk Kabupaten Kediri. Polisi tak memberi kelonggaran sedikitpun kepada pemudik yang melanggar aturan protokol kesehatan.
Sejumlah pemudik yang berasal dari Surabaya dan Jawa Tengah terpaksa memutar balik saat memasuki gerbang masuk Kabupaten Kediri di kawasan Mengkreng. Kendaraan mereka dicegat petugas gabungan yang menjaga di titik perbatasan.
Kapolres Kediri AKBP Lukman Cahyono yang memimpin langsung pengamanan bersama Kasatlantas AKP Hendrik K Wardhana sempat beberapa kali melakukan imbauan putar balik kendaraan, baik kepada mereka yang menggunakan mobil pribadi maupun mobil Elf sewaan.
“Tadi kebetulan saya bersama Kasatlantas langsung yang mengimbau pengemudi bersama penumpangnya putar balik. Karena berdasar wawancara singkat dan kartu identitas maupun barang bawaan yang bersangkutan akan mudik dan masuk ke Kediri,” jelas AKBP Lukman. Minggu, (26/4/2020).
Berdasarkan wawancara petugas, kebanyakan dari pengguna jalan merupakan warga berasal dari Surabaya dan Jawa Tengah, Semarang, Jogja dan sebagian Lamongan maupun Jombang dan Mojokerto.
“Ini tadi kebetulan Pak Kapolres memimpin langsung imbauan Pos Cek Point Mengkreng, nantinya ada 2 Cek Point utama, di SLG dan Mengkreng. Warga masuk maupun keluar Kabupaten Kediri akan kami batasi. Semuanya demi memutus rantai penyebaran COVID 19 dan imbauan pemerintah dilarang mudik,” jelas AKP Hendrix.
Berdasar keterangan pemudik, mereka adalah pekerja swasta yang sudah libur, atau perusahaannya sudah tidak beroperasi. Daripada tetap tinggal dirumah dengan kebutuhan yang terus berjalan tanpa pemasukan maka lebih baik pulang. Mereka juga mengaku telah melakukan cek kesehatan di rumah sakit bahwa mereka sehat dan siap melakukan isolasi mandiri di kampung daripada di kota.
“Saya dari Surabaya, Alhamdulillah anak istri saya sehat sudah cek kesehatan, dan kita siap isolasi mandiri di kampung dari pada di kota, kebutuhan hidup mahal, beda dengan di Kediri. Tapi karena disuruh putar balik, ya kita ikut aturan saja,” jelas Irfan warga Waru, Sidoarjo yang pulang dengan mobil pribadi bersama anak dan istrinya. (*)