Bacaini.id, TRENGGALEK – Upaya menekan angka stunting, Pemerintah Kabupaten Trenggalek mempersiapkan penanganan tiga lapis. Mengingat angka stunting di Kabupaten Trenggalek mencapai 11,36 persen.
Capaian angka tersebut berdasarkan hasil timbang pribadi yang dilaksanakan setiap bulan Februari dan bulan Agustus. Jumlah ini sedikit berbeda dari hasil sensus Pusat Studi Status Gizi Indonesia (PSGI) yang mencapai angka 18,1 persen.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mengatakan bahwa tahun depan, Pemkab Trenggalek menargetkan adanya penurunan angka stunting di bawah rata-rata nasional sekitar 14 persen. Untuk itu, pihaknya mempersiapkan tiga lapis agar penanganan stunting bisa lebih masif.
“Penanganan tiga lapis yang telah kita rencanakan yang pertama untuk transisi di sisi lingkungan, kita maksimalkan lagi Adipura Desa. Kemudian nanti diimbangi dengan lomba stunting tingkat lingkungan, khusus untuk daerah-daerah yang prevalensinya masih kategori merah,” kata Nur Arifin, Selasa, 29 Maret 2022.
Selain itu juga ditingkat rumah tangga, pihaknya akan memaksimalkan lagi program kartu sehat. Begitu juga dengan pendekatan secara sektoral individu.
“Jadi semua tim harus punya data, khususnya data anak dibawah dua tahun yang prevalensi stunting di mana saja, itu yang akan kita intervensi,” imbuhnya.
Sementara itu Penjabat Sekda Trenggalek, Andriyanto menyampaikan bahwa stunting tidak begitu saja bisa dicegah. Karena stunting adalah kondisi dimana seseorang kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama atau kronis.
“Stunting juga bukan karena faktor genetik atau keturunan. Seperti misalnya kalau bapak ibunya tinggi belum tentu anaknya juga tinggi, begitu juga sebaliknya. Jadi sejak sebelum kelahiran bayi itu sudah harus benar-benar diperhatikan dan terus dikawal,” tandasnya.(ADV)