• Login
  • Register
Bacaini.id
Wednesday, October 22, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Jangan Terlena Euphorianya Saja, Segera Siapkan Tata Kelolanya

ditulis oleh redaksi
07/02/2021
Durasi baca: 3 menit
551 6
0
Pilkada di Tengah Pandemi, Lanjut Atau Tunda

Didik Sasono Setyadi

Pada forum Webinar Nasional “ Potensi Energi Terbarukan Untuk Ketahnan Energi Nasional” yang diselenggarakan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Mercu Buana Jakarta, pada tangganl 3 Februari 2021 dalam rangka Hari Jadi Fakultas Teknik Mesin Unersitas Mercu Buana Jakarta, Plt. Kepala Divisi Hukum yang sekaligus merangkap Kepala Divisi Formalitas dan Ketua One Door Service Policy SKK Migas DR (Cand) Didik Sasono Setyadi, SH, MH menyampaikan “Jangan kita terlena pada euphoria EBT saja, yang terpenting adalah siapkan tata kelolanya dengan baik”.

Didik menegaskan bahwa sumber energi baru dan terbarukan itu terbagi menjadi dua, yaitu sumber energi milik publik (public domain) seperti Panas Bumi, Angin, Terjuanan Air, Surya, Bayu, Gelombang Laut yang melekat pada alam dan wilayah kedaulatan Republik Indonesia, serta sumber yang merupakan milik privat (private domain) seperti Kotoran Hewan, CPO, Sampah dan semacamnya. Tentu saja tata kelolanya harus dibedakan.

Pada sumber yang merupakan public domain jelas keterlibatan negara harus ada, karena amanah konstitusi mengatakan bahwa benda-benda publik itu dikuasai oleh negara. “Tinggal dirumuskan bagaimana bentuk penguasaan negara atas public domain ini?”. Belajar dangan Pengelolaan sumber daya alam / energi minyak dan gas bumi telah banyak model yang pernah diterapkan untuk melakukan Pengelolaan sumber energi ini “Tinggal diambil yang baik-baik dan dibuang yang kurang baik” tambahnya.  Didik juga mengingatkan ada perbedaan yang sangat mendasar antara pengembangan EBT dengan sumber daya alam migas, yaitu EBT ini orientasinya lebih pada ketersediaan energi dan efisiensi APBN, beda dengan Migas yang dulu dikembangkan untuk meningkatkan penerimaan Negara APBN. Adapun selebihnya kurang lebih sama, yaitu bahwa tetap ada aspek bisnis dalam kegiatan pengembangan EBT.

Dari sisi produk EBT, Didik juga menguraikan dan mengingatkan bagaimana Tata Kelola penjualan produk EBT ini. “Produknya kan bisa berupa listrik ataupun non listrik, lantas produknya apakah bisa langsung dijual ke konsumen atau harus melalui PLN dan atau Pertamina, seperti listrik dari EBT atau biofuel yang sudah ada saat ini? Inilah pentingnya Tata Kelola untuk menjawabnya” tukasnya.

Keberadaan EBT sampai beberapa puluh tahun kedepan menurut perkiraan Didik sifatnya masih komplementer terhadap energi fosil yang saat ini masih mendominasi. “Saya memperkirakan bahwa sampai beberapa puluh tahun kedepan EBT ini masih menjadi komplementer dalam bauran energi, ketimbang substitusi bagi energi primer yang berasal dari fosil” Meskipun demikian menurut pejabat SKK Migas yang juga dikenal sebagai seorang seniman pelukis ini, pengembangan EBT sebagai pengganti energi fosil itu merupakan keniscayaan yang tidak bisa dihindarkan, sebab secara teoritis semua orang juga tahu dan percaya bahwa energi fosil pada saatnya akan habis.

Tantangan terbesar pengembangan EBT saat ini adalah ke-ekonomisan, disamping stabilitas Negara dan kepastian hukum. “Saya kira tantangan pengembangan EBT ini sama dengan tantangan pengembangan Industri Hulu Migas dalam hal-hal tersebut, hanya bedanya di EBT potensi cadangannya sangat sedikit yang sudah tereksploitasi, sementara Industri hulu migas usianya sudah cukup matang, karena sudah lebih dari 100 tahun” tambahnya. 

Didik menantang dunia kampus agar mampu mengembangkan Iptek untuk menciptakan investasi yang efisien bagi pengembangan EBT, sehingga dengan demikian EBT menjadi lebih menarik dan lebih murah untuk dikembangkan. Didik menyinggung ada berita bahwa untuk PLTS sudah ada teknologi yang mampu menghasilkan listrik sehingga harga jualnya bisa sekitar 4 sen dollar, sehingga lebih murah dari batu bara apalagi gas bumi. Hal ini tentu merupakan berita gembira terhadap penyediaan energi yang murah bagi rakyat, namun demikian sekali lagi tata kelolanya harus disiapkan agar kebijakan energi nasional bisa saling bersinergi, tidak malah salih bertabrakan satu dengan yang lain.

Webinar tersebut juga menghadirkan Harris Yahya, Diektur Aneka Energi Baru dan Terbarukan, Kementerian ESDM, serta Mamit Setiawan, Direktur Eksekutif Energy Watch. 

Penulis: Didik Sasono Setyadi*
*) Pengamat Hukum dan Kebijakan Publik, sedang menempuh Program Doktor Ilmu Pemerintahan, Chairman Airlangga Law and Governance Institute

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

PT KAI daop 7 Madiun merayakan hari santri nasional 2025

KAI Daop 7 Madiun Jor-joran Fasilitas di Hari Santri 2025

air sumur di Trenggallek yang dikonsumsi warga

Warga di Trenggalek Minum Air Kotor Karena Tak Ada Pilihan

Peringatan Hari Santri 2025, Ini Profil Hasan Gipo Ketua NU Pertama

Peringatan Hari Santri 2025, Ini Profil Hasan Gipo Ketua NU Pertama

  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15601 shares
    Share 6240 Tweet 3900
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16623 shares
    Share 6649 Tweet 4156
  • Seruan Boikot TRANS 7 Meluas Hingga ke Kampung Halaman Tan Malaka

    815 shares
    Share 326 Tweet 204
  • Oknum DPRD Kota Blitar Dinonaktifkan, Buntut Penggerebekan di Kota Batu

    619 shares
    Share 248 Tweet 155
  • Kabar Buruk dari Blitar di Sepanjang Oktober

    567 shares
    Share 227 Tweet 142

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist