KEDIRI – Satuan Reserse Kriminal Polres Kediri masih memburu pelaku pelemparan petasan rumah Bupati Kediri Haryanti Sutrisno. Pelaku sempat terekam kamera CCTV meski tak mengenakan plat nomor kendaraan.
Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Gilang Akbar mengatakan pelaku diketahui dua orang laki-laki. Keduanya memiliki tinggi badan 170 centimeter. “Pelaku pelemparan berpostur gempal, sedangkan pengemudi motor berperawakan gemuk,“ kata Gilang kepada Bacaini di lokasi Jalan Soekarno Hatta Kabupaten Kediri, Minggu 16 Agustus 2020.
baca ini Jelang Pilkada Rumah Bupati Kediri Diteror Penunggang Motor
Dari rekaman CCTV yang terpasang di pagar rumah bupati, terlihat pelaku mengendarai sepeda motor Honda Vario tanpa plat nomor kendaraan. Pengendara motor mengenakan kaos warna merah dan celana jeans. Sedangkan pelempar petasan mengenakan celana pendek warna hijau dan kaus hitam.
Baik pelempar maupun pengendara motor mengenakan helm dan masker. Hal ini membuat upaya identifikasi wajah mereka cukup kesulitan. Karena itu polisi belum bisa mengetahui motif pelemparan tersebut.
baca ini Teror Rumah Bupati Kediri Dikaitkan Postingan Facebook
Diberitakan sebelumnya rumah pribadi Bupati Kediri Haryanti Sutrisno dilempar petasan oleh seseorang. Pelaku meninggalkan ancaman tertulis akan membakar keluarga bupati jika tidak angkat kaki dari Kediri.
Peristiwa ini terjadi pada Hari Minggu, 16 Agustus 2020, pukul 03.30 WIB. Pelaku yang berjumlah dua orang terekam kamera CCTV mendatangi rumah Bupati Haryanti yang berada tepat di depan kantor Pemkab Kediri. Dua pria yang datang mengendarai sepeda motor terlihat berhenti sebentar, kemudian berputar arah dan kembali berhenti.
Salah seorang dari mereka turun dan mengeluarkan benda berbentuk tabung silinder dengan panjang 80 cm. Selanjutnya pria tersebut menyalakan korek di ujungnya dan melemparkan ke balik pagar rumah bupati. Keduanya lalu tancap gas meninggalkan lokasi menuju ke arah barat.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kediri Agung Joko Retmono yang ditemui di lokasi mengaku mendengar suara letusan hingga 10 kali. Menurut dia letusan itu terdengar berurutan dengan suara cukup kencang. “Sempat mengenai salah satu bodi mobil, tetapi hanya pesok kecil,” katanya.
Agung menjelaskan saat peristiwa itu terjadi terdapat tiga anggota Satpol yang berjaga di pos penjagaan rumah bupati. Namun pos tersebut berada berjarak 20 meter dari garasi. Sehingga tak ada satupun anggota Satpol yang melihat dengan jelas pelaku pelemparan petasan.
Menurut Agung, anggotanya juga menemukan selongsong petasan yang masih utuh. Selongsong yang terbuat dari gulungan kertas karton itu bertuliskan “KEDIRI MILIK NU, ANGKAT KAKIMU SEBELUM KAMU DAN KELUARGAMU, KAMI BAKAR !!!, NKRI HARGA MATI”. (HTW)
Comments 3