KEDIRI – Manajemen Persik Kediri resmi menunjuk Budi Sudarsono menjadi pelatih. Budi adalah legenda di kesebelasan Persik yang telah membawa Persik juara Liga Indonesia tahun 2006.
Keputusan memilih Budi Sudarsono menjadi pelatih skuad Persik membuat banyak pihak terkejut. Selama ini Budi lebih dikenal di lapangan rumput, hingga tiba-tiba ditunjuk menjadi pelatih kepala Persik. “Kami membutuhkan sosok seperti coach Budi di sini. Dia akan memberikan contoh baik kepada pemain-pemain Persik,” kata Presiden Klub Persik Kediri Abdul Hakim Bafagih dalam siaran persnya, Kamis 13 Agustus 2020.
Penunjukan Budi Sudarsono menggantikan Joko Susilo yang bergeser ke posisi Direktur Teknik bukan asal pilih. Pemain berjuluk Ular Piton ini memiliki kriteria yang dibutuhkan menjadi arsitek Persik.
- Legenda
Sosok Budi Sudarsono bukanlah orang asing di Persik. Dia adalah striker Persik yang memiliki keuletan dalam mengoyak pertahanan lawan. Tak heran jika julukan Ular Piton disematkan kepadanya karena kelihaiannya membangun serangan hingga berbuah gol. Di kakinya, Budi mengantarkan Persik menjadi juara umum Liga Indonesia tahun 2006.
- Berlisensi A
Meski tak pernah duduk di kursi ofisial, Budi Sudarsono ternyata telah mengantongi lisensi A dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Sebelum menduduki pelatih kepala Persik, Budi pernah tercatat sebagai asisten pelatih di Kalteng Putra dan Persik Kediri.
- Kaya Pengalaman
Di dunia sepak bola, Budi Sudarsono bukan pemain ecek-ecek. Pengalamannya merumput di kancah nasional dan internasional menjadikan Budi pemain yang matang. Selain Persik Kediri, Budi pernah bergabung di klub Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, Deltras FC, Sriwijaya FC, Persib Bandung, dan Persenga Nganjuk. Budi juga sempat direkrut Polis Diraja Malaysia untuk bermain di Liga Super Malaysia.
Alasan itulah yang membuat Budi Sudarsono dipercaya menjadi pelatih kepala Persik di Liga 1 PSSI 2020. “Kami ingin ilmu kepelatihannya bisa diterapkan di Persik. Dan nantinya coach Budi akan berkolaborasi dengan coach Joko,” terang Hakim.
Sementara tugas Joko Susilo akan membantu Persik dalam memimpin program pengembangan teknik. Dalam hal ini, tugas dirtek berkaitan dengan pengembangan teknik, kontrol, pemantauan dan penilaian, baik untuk tim Persik senior maupun akademi. (HTW)