Bacaini.id, BANGKALAN – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) sangat berdampak bagi pedagang hewan ternak sapi dan kambing. Kondisi ekonomi mereka mulai terpukul, sebab penjualan sapi dan kambing di pasar hewan Bangkalan terbilang sepi.
Biasanya pada hari Minggu pembeli di pasar hewan Burneh Bangkalan sangat ramai, terlebih mendekati momen Idul Adha. Tak jarang pembeli datang dari luar kota mulai dari Jakarta dan juga Kalimantan. Mereka datang demi membeli sapi dan kambing untuk kebutuhan hewan kurban.
Salah satu pedagang kambing, Mohamad Ridhoi mengatakan wabah PMK membuat hewan ternak sapi dan kambing tidak bisa dibawa keluar pulau Madura. Kondisi ini tentu saja meresahkan para pedagang, bahkan mereka memilih tidak pergi ke pasar karena tidak bisa melakukan pengiriman ke luar kota.
“Banyak pedagang yang tidak ke pasar, dan para peternak sapi juga tidak menjual ke pasar, sehingga jual beli di pasar menjadi sepi dan pembeli juga berkurang,” kata Ridhoi kepada Bacaini.id, Senin, 6 Juni 2022.
Sementara itu, petugas pasar hewan, Najib mengungkapkan bahwa sejak minggu lalu, aktivitas jual beli sapi dipasar Burneh memang mengalami penurunan yang cukup drastis hingga mencapai 70 persen, dibandingkan dengan hari pasaran biasannya.
“Sapi yang masuk ke pasar biasanya ratusan ekor, tapi sekarang hanya berkisar 30 ekor sapi, itupun tidak ada yang beli,” ungkap Najib.
Wabah PMK tidak hanya membuat perekonomian para pedagang lesu, akan tetapi juga berdampak pada berkurangnya pemasukan kepada pemerintah daerah karena aktivitas jual beli sapi dan kambing turun drastis. Warga berharap wabah PMK segera usai, sehingga jual beli sapi kembali normal.
Penulis: Rusdi
Editor: Novira