Bacaini.ID, TRENGGALEK – Banjir yang menerjang wilayah Kelurahan Kelutan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur bukan hanya melumpuhkan jalur nasional.
Air diketahui berasal dari hujan deras yang berlangsung lebih dari tiga jam dan diperparah luapan Sungai Ngasinan akibat tanggul jebol.
Dari pantauan lapangan, air juga merendam permukiman warga: jalan, pekarangan dan rumah, di lingkungan 7 Rukun Tetangga (RT).
Dilaporkan ribuan warga dari 700 Kepala Keluarga (KK) terdampak langsung, di mana satu warga mengeluh sesak nafas dan dilarikan ke rumah sakit.
Termasuk sejumlah fasilitas umum, seperti sekolah dan kantor kelurahan, juga lumpuh total.
Saat ini ribuan warga membutuhkan makanan siap saji lantaran dapur-dapur rumah belum bisa dipakai memasak karena terendam banjir.
Menurut Pamuji Rokhmat, Lurah Kelutan, warga juga membutuhkan kasur dan tempat istirahat lantaran banyak perabot rusak karena terendam air.
“Kami berharap ada langkah mitigasi yang lebih baik untuk menangani banjir yang sudah menjadi langganan di Kelurahan Kelutan ini. Pemerintah perlu menyediakan pompa penyedot air untuk mempercepat surutnya genangan,” ungkapnya.
Dirikan Dapur Umum
Sementara menanggapi kebutuhan warga terdampak banjir, personel gabungan telah mendirikan dapur umum dengan menyiapkan sebanyak 2.600 porsi makanan.
Informasi yang dihimpun, sejauh ini permintaan bantuan makanan datang dari tiga titik utama, yakni Kelurahan Kelutan, Tamanan, dan Salamrejo.
Rata-rata kebutuhan setiap lokasi sebanyak 500 porsi nasi bungkus.
“Distribusi makanan dilakukan berdasarkan laporan yang masuk dan kebutuhan warga di masing-masing wilayah terdampak,” ujar Kepala Bidang Linjamsos Dinas Sosial Trenggalek, Soelung Prasetyo Raharjeng Sidjoe.
Selain tiga titik utama, dapur umum juga menerima laporan kebutuhan dari Desa Pogalan (300 porsi), Sumberingin (300 porsi), dan Kelutan (1.200 porsi).
Hingga saat ini, distribusi makanan yang telah dilakukan meliputi Desa Ngadirenggo (400 porsi), Salamrejo (200 porsi), dan Tamanan (400 porsi).
Untuk memastikan kelancaran distribusi, dapur umum dilengkapi papan laporan kebutuhan dan estimasi porsi yang diperlukan di setiap wilayah.
Hal ini membantu personel dalam mengatur logistik dan memastikan makanan sampai tepat sasaran.
Menurut Soelung, rencananya dapur umum akan beroperasi satu hari sambil melihat perkembangan di lapangan. Soal bahan makanan relatif telah cukup.
“Distribusi makanan dilakukan berdasarkan laporan yang masuk dan kebutuhan warga di masing-masing wilayah terdampak,” pungkasnya.
Penulis: Aby Kurniawan
Editor: Solichan Arif